Inilah Syarat Menjadi "Juragan" di Warung Pintar, Kamu Berminat?
IDN Times/Mohamad Ulil Albab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Perusahaan rintisan (startup) teknologi di sektor ritel bernama Warung Pintar telah mengembangkan jejaring bisnisnya ke Kabupaten Banyuwangi. Bagi masyarakat yang ingin mendaftar, bisa mendapatkan kesempatan berwirausaha dengan pinjaman aset warung secara gratis.
Baca Juga: MusimPanen, Startup Indonesia Memenangkan Pendanaan YSE 2018 dari SIF
1. Cukup daftar lewat website Warung Pintar
IDN Times/Mohamad Ulil AlbabCo Founder Warung Pintar, Harya Putra, menjelaskan syarat mendaftar menjadi "juragan" Warung Pintar cukup memiliki lokasi dengan lahan legal. Timnya akan memferivikasi, bila layak menjadi anggota akan diberi pinjaman aset Warung Pintar gratis, dan bisa memulai bisnis berjualan.
"Cara daftar lewat website, bisa isi form di situ, nanti akam ditelepon tim kami. Verifikasi dari 2 minggu paling cepat," kata Harya saat ditemui, Sabtu (22/12).
2. Prioritas yang punya pengalaman buka warung
IDN Times/Mohamad Ulil AlbabHarya melanjutkan, selain harus tersedia lokasi yang memiliki izin atau legal, calon pendaftar diprioritaskan memiliki pengalaman di bidang wirausaha mikro seperti jualan di warung.
"Prioritas orang yang punya pengalaman kerja, punya warung sebelumnya dan lahan yang legal, kalaupun belum punya pengalaman, bisa gabung," katanya.
3. Keuntungan 100 diberikan kepada juragan mitra
IDN Times/Mohamad Ulil AlbabSistem jejaring Warung Pintar bersifat kemitraan. Harya menggunakan istilah komunitas "juragan" sebagai mitra yang mengelola aset yang dipinjamkan.
Dia menjamin bila sudah terpilih, para juragan akan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan 100 persen. Pihaknya hanya meminta kepada juragan untuk mempromosikan produk teknologi Warung Pintar.
"Sifatnya aset dipinjamkan, selama aktif menggunakan produk kami. Ada teknologi. USL sistem pembelanjaan, sistem perdagangan," kata Harya.
Bahkan, tidak hanya jualan, warga yang ingin bergabung juga memperoleh pendapatan lain. "Misalnya iklan dari jaringan Warung Pintar,” tambahnya.
4. Tanpa modal, tapi harus ada yang dijual
IDiDN Times/Mohamad Ulil AlbabMembuka warung pastinya membutuhkan produk yang harus dijual. Para juragan tentunya harus mengeluarkan modal semampunya untuk mengisi produk yang bakal dijual di lapak fisik Warung Pintar.
"Keuntungan 100 perdagangan untuk mitra. Kami sarankan, Rp300 ribu sampai Rp 5 juta untuk mengisi barangnya, bisa dimulai dengan angka berapapun," terangnya.
Produk- produk yang dijual pun diberi kebebasan, pihaknya hanya akan memberi edukasi dan masukan, khususnya untuk memperkuat pasar UMKM lokal, seperti kopi, jajanan, dan jenis oleh-oleh lainnya.
"Kami memberi kebebasan penentuan harga, tapi kami akan beri saran kepada juragan. Impian saya mendirikan ini untuk mewujudkan mmpi kami semua orang bisa mendapatkan kesempatan sama," katanya.
5. Warung berbasis teknologi
IDiDN Times/Mohamad Ulil AlbabTidak hanya berjualan, Warung Pintar juga berupaya memfasilitasi akses informasi pariwisata, hingga penjualan tiket moda transportasi secara online. Selain itu, juga disediakan tempat duduk santai dan akses Wifi serta CCTV di setiap lapak.
"Ada informasi digital tentang pariwisata, tentang plengkung, misalkan, nomor teleponnya berapa. Ada scan barkot, yang bisa mengarahkan alamat tujuan lewat Google Map untuk tourism center. Pesen homstay, cari kendaraan," paparnya.
6. Bulan Maret ditargetkan ada 100 Warung Pintar di Banyuwangi
IDN Times/Mohamad Ulil AlbabSaat ini baru ada 8 Warung Pintar di Banyuwangi. Sebelumnya, pihaknya telah membuka jaringan hingga 1.100 mitra di Jabodetabek. Di Banyuwangi sendiri dia menargetkan ada 100 mitra hingga Maret 2019.
"Sekarang di Banyuwangi sudah ada 138 orang yang mendaftar bagian dari Warung Pintar. Yang aktif sekarang sudah ada 8. Maret target kami sudah ada 100 mitra," katanya.
Baca Juga: Setelah Jabodetabek, Warung Pintar Kini Hadir di Banyuwangi
