Masjid Jami’ Al Abror, Tertua dan Bersejarah di Sidoarjo

Sudah ada sejak pendudukan Hindia Belanda

Salah satu saksi perkembangan dan penyebaran agama Islam yang masih tegak berdiri, sekaligus erat kaitannya dengan sejarah berdirinya Sidoarjo adalah Masjid Jami’ Al Abror.

Masjid Jami’ Al Abror didirikan pada tahun 1678 di Dusun Kauman, Pekauman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Usia masjid sekarang 346 tahun, jauh lebih tua dari usia Kabupaten Sidoarjo yang masih 165 tahun. Ini artinya Masjid Jami’ Al Abror sudah lebih dulu ada jauh sebelum Kabupaten Sidoarjo terbentuk.

Asal-usul pembangunan Masjid Jami’ Al Abror

Masjid Jami’ Al Abror, Tertua dan Bersejarah di SidoarjoMakam pendiri dan takmir Masjid Jami Al Abror Sidoarjo. Instagram/disperpusip_sidoarjo

Adalah Mbah Mulyadi, kiai asal Mataram yang membangun masjid ini. Sejumlah catatan menyebut, dia saat itu lolos dari ancaman pembunuhan Raja Amangkurat I yang mengira para kiai turut bersekongkol dalam mengkudeta dirinya. Mbah Mulyadi salah satu yang melarikan diri ke tanah Jawa dan bersembunyi di Desa Suko, Sidoarjo.

Masjid ini saat itu menjadi sarana berkdakwah, mengaji dan pelatihan membatik. Dalam membangun tempat ibadah yang dulu bernama Masjid Kauman ini, ia dibantu oleh Mbah Badriyah (istrinya), Mbah Muso, dan Mbah Sayid Salim.

Baca Juga: Wisata Religi di Sidoarjo, Makam Ulama hingga Masjid Tertua

Masjid Jami’ Al Abror dan kaitannya dengan perkembangan Kabupaten Sidoarjo

Masjid Jami’ Al Abror, Tertua dan Bersejarah di SidoarjoLangit-langit Masjid Jami Al Abror Sidoarjo. Instagram/disperpusip_sidoarjo

Seperti sudah disebutkan di atas bahwa usia masjid jauh lebih tua dibanding usia Kabupaten Sidoarjo. Saat masih bernama Masjid Kauman, Sidoarjo masih bernama Kabupaten Sidokare yang masih bagian Kadipaten Surabaya. Hingga pada tahun 1859, pemerintah Hindia Belanda yang waktu itu berkuasa memutuskan memisahkan Sidokare dari Surabaya dan pemerintahannya berdiri sendiri.

Sisa peninggalan Masjid Jami’ Al Abror

Masjid Jami’ Al Abror, Tertua dan Bersejarah di SidoarjoPintu asli masuk masjid jami Al Abror yang masih dipertahankan hingga sekarang. Instagram/sidoarjo.id

Masjid Jami’ Al Abror sudah mengalami  renovasi total pada 2006-2009. Fisik asli bangunan sudah diubah total sehingga tidak tampak wujud aslinya seperti apa. Namun bagi pengunjung atau wisatawan bisa melihat pintu masjid di sisi utara yang masih dipertahankan dan makam Mbah Mulyadi serta tiga orang pendiri masjid lainnya juga berada di area masjid.

Meski fisik bangunan aslinya saat pertama kali dibangun sudah tak lagi terlihat, masjid ini tetap dipenuhi jemaah yang datang untuk beribadah hingga sekarang. Bahkan pada puncak peringatan 1 Abad NU di Sidoarjo lalu, Masjid Jami' Al Abror digunakan sebagai tempat istirahat para jemaah dari luar kota. Masjid ini juga menjadi salah satu destinasi wisata religi Sidoarjo yang wajib dikunjungi.

Baca Juga: Masjid Jami Peneleh, Merintang Zaman, Merawat Syiar

dhafintya noorca Photo Community Writer dhafintya noorca

Life keeps on going and learning

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya