Banyuwangi, IDN Times - Sebuah kapal pesiar MV Silver berbendera Bahamas yang membawa 192 wisatawan kembali sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (10/7). Sebelumnya kapal pesiar yang MV Silver pernah sandar ke Banyuwangi pada 2017 silam untuk menikmati destinasi wisata perkebunan dan Kawah Ijen.
Kapten kapal MV Silver Discoverer Capt. Kulas Tomasz mengatakan, sebanyak 192 orang yang naik ke kapal MV Silver sudah termasuk crew kapal, dan bakal sandar di Banyuwangi selama dua hari, 10-11 Juli 2019.
Saat tiba di Pelabuhan Tanjung Wangi sekitar pukul 06.00 WIB, kedatangan para wisatawan disambut dengan tarian Gandrung dan kalungan bunga, lengkap dengan souvenir berupa syal dan udeng batik khas Banyuwangi.
"Masyarakat Banyuwangi selalu menyambut kapal ini dengan hangat. Saya sangat senang di sini, semua orang ramah, memberi saya udeng dan syal, saya terlihat seperti orang Banyuwangi. Terima kasih banyak," kata Kulas.
Selama di Banyuwangi wisatawan kapal pesiar dibagi menjadi dua grup, mengunjungi wisata Kawah Ijen dan melakukan tour agrowisata ke Perkebunan Kaliklatak.
Sementara itu, General Manager Pelindo III Pelabuhan Tanjung Wangi, Nizar menambahkan, kunjungan kapal pesiar MV Silver untuk yang kedua kalinya ini bisa menguatkan sektor pariwisata melalui jalur transportasi laut.
"Kami juga mengapresiasi dukungan pemasangan tenda money changer dan UMKM Mitra binaan serta Syal dan Udeng dari semua pihak, termasuk pihak perbankan sehingga fasilitas dan penyambutan kapal cruise ini dapat terselenggara dengan menarik," katanya.
Dia juga mendapat kabar bahwa MV Silver bakal kembali sandar ke Banyuwangi pada November 2019.
”Rencananya kapal ini akan sandar kembali di Pelabuhan Tanjung Wangi bulan November mendatang,” ujarnya.
Pelayaran Kapal Pesiar Silver Discoverer merupakan kegiatan keliling kebeberapa pelabuhan di Pelindo III diantaranya, diantaranya Pelabuhan Kumai, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Tanjung Wangi.
Saat ini Pelabuhan Benoa sedang melaksanakan perbaikan dan pengembangan fasilitas salah satunya pengembangan Benoa Cruise Terminal (BCT).
Terminal yang sebelumnya berkapasitas 900 orang diperbesar hingga 3.500 orang dengan bangunan seluas 5.600 meter persegi.
Diharapkan Pelabuhan Benoa bisa menjadi Home Port Cruise, sehingga semakin banyak kapal cruise yang melakukan kegiatan Turn around di wilayah Maritim Indonesia. Senada dengan Nawacitra pemerintah untuk menggerakkan sektor ekonomi domestik melalui sektor pariwisata.