Sejarah Benteng Lodewijk, Jejak Peninggalan Daendels di Gresik

Satu-satunya benteng yang dibangun Daendels di Indonesia

Kabupaten Gresik, Jawa Timur menyimpan saksi dan peninggalan sejarah pada masa penjajahan kolonial Belanda yang dapat disaksikan hingga saat ini. Peninggalan tersebut adalah Benteng Lodewijk yang berada di Desa Tanjung Widoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.

Benteng Lodewijk sudah ditetapkan sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020. Benteng yang dibangun di Pulau Manari pada tahun 1808 ini kemudian diberi nama Fort Lodewijk atau Fort Louis, berfungsi untuk menjaga jalan masuk sisi Barat Laut ke Selat Madura.

1. Sejarah Benteng Lodewijk

Sejarah Benteng Lodewijk, Jejak Peninggalan Daendels di GresikSisa bekas Benteng Lodewijk yang dapat disaksikan hingga kini. Foto: Disparekrafbudpora Gresik

Dalam dokumen penetapan cagar budaya Benteng Lodewijk di situs resmi Pemerintah Kabupaten Gresik, diketahui bahwa Benteng Lodewijk dibangun pada tahun 1808. Benteng ini mulai dibangun pada masa kepemimpinan Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkuasa saat itu.

Daendels diutus untuk mempersiapkan pertahanan Jawa dari serangan Inggris, usai kekalahan pemerintah Belanda atas Prancis. Daendels memerintahkan membuat jalan raya pos dari Anyer sampai Panarukan untuk memudahkan mobilisasi pasukan tentara Belanda. Selain jalan Anyer-Panarukan, ia juga membuat dua benteng pertahanan di tanah Jawa. Satu benteng berada di Pulau Manari (wilayah antara Gresik dan Surabaya), benteng kedua didirikan di Merak, Jawa Barat. Namun benteng kedua ini tidak pernah selesai pembangunannya karena para pekerjanya terserang wabah malaria, sehingga benteng Lodewijk merupakan satu-satunya benteng yang dibangun oleh Daendels di Indonesia.

2. Serba-serbi Benteng Lodewijk

Sejarah Benteng Lodewijk, Jejak Peninggalan Daendels di GresikPesisir pantai Benteng Lodewijk Gresik. Foto: Disparekrafbudpora Gresik

Benteng Lodewijk memiliki panjang sekitar 400 meter dengan lebar 250 meter, dan dapat menampung sekitar 800 personel prajurit dan dilengkapi dengan 102 meriam. Ada pula sumber yang menyebut menyebutkan bahwa benteng tersebut juga dilengkapi dengan 83 meriam dan mortar.

Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Gresik dalam dokumen tertulisnya menyebutkan bahwa setidaknya ada 750 pekerja yang dikerahkan untuk membangun benteng. Benteng Lodewijk berdenah empat persegi panjang yang dilengkapi dengan bastion pada keempat sudutnya. Pintu masuk benteng berjumlah 1 buah dan terletak di sisi selatan, serta tidak terlihat adanya parit yang mengelilinginya. Di bagian dalam benteng terdapat sejumlah bangunan, di antaranya barak-barak serdadu, markas perwira, dan gudang mesiu. Selain itu terdapat pula bekas jalur rel lori, bantalan kayu, dan sisa rel lori.

Pada tahun 1857 benteng Lodewijk dihancurkan oleh Belanda, karena pusat pertahanan dialihkan ke Surabaya dengan membangun benteng Kalimas. Kini yang tersisa hanya bekas reruntuhan dan tak sedikit yang terkikis terkena abrasi laut.

3. Benteng Lodewijk Kini

Sejarah Benteng Lodewijk, Jejak Peninggalan Daendels di GresikKawasan Benteng Lodewijk yang kini menjadi destinasi wisata. Foto: Disparekrafbudpora Gresik

Saat ini, masyarakat lokal memanfaatkan banteng Lodewijk sebagai daya tarik wisata yang dikunjungi wisatawan lokal, domestik, dan nasional.

Buat kamu yang ingin ke sini, perjalanan menuju Kawasan Benteng Lodewijk dapat ditempuh dengan dua cara, jalur darat dan laut. Perjalanan jalur darat ditempuh melewati jalan kampung Dusun Sisir Barat, Desa Tanjungwidoro. Sekitar 150 meter dari jalan utama desa, pengunjung harus melintasi jalan tambak yang sudah dibeton sepanjang 500 meter. Jalan tersebut hanya bisa dilintasi sepeda motor karena lebarnya hanya 1,5 meter. Setelah itu, pengunjung harus menyeberangi Sungai Cemara dengan perahu penyebrangan dengan tarif per orang plus sepeda motor sebesar Rp2 ribu.

Sementara untuk jalur laut, pengunjung bisa menyewa perahu nelayan. Tarifnya, Rp150 ribu untuk pulang-pergi. Pemberangkatan dilakukan dari Dermaga Tanjungwidoro ke arah benteng dan sebaliknya. Ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sini seperti menanam mangrove, naik perahu, spot foto, memancing, bermain kano, hingga menikmati bangunan cagar budaya Benteng Lodewijk.

Baca Juga: 6 Kedai Kopitiam di Gresik, Tempatnya Cozy

dhafintya noorca Photo Community Writer dhafintya noorca

Life keeps on going and learning

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya