Asal-Usul Masjid Madegan Sampang dan Julukan Masjid Sumpah Pocong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu saksi perkembangan dan penyebaran agama Islam yang masih tegak berdiri di Kabupaten Sampang, Jawa Timur adalah masjid Madegan. Masjid Madegan berada di Kampung Madegan, Kelurahan Polagan, Kabupaten Sampang.
Masjid ini tetap ramai dikunjungi masyarakat untuk beribadah maupun ziarah karena di sana terdapat makam para pendiri dan sesepuh Sampang. Masjid Madegan tak hanya dikenal karena sisi historisnya, melainkan juga ada ritual kebudayaan, yaitu sumpah pocong yang dilakukan di sana. Seperti apa sejarah Masjid Madegan Sampang dan asal-usul julukan Masjid Pocong? Simak informasinya berikut ini ya
1. Masjid Madegan diperkirakan berdiri sejak abad ke-15
Sistem pemerintahan desa pertama kali muncul di Madegan dengan kamituwo atau orang yang dituakan sebagai pemimpin. Setelah itu, pemerintahan desa berganti menjadi pemerintahan daerah yang dipimpin oleh adipati. Setelah mengalami beberapa pergantian penguasa, Sampang dan seluruh wilayah Madura berhasil ditaklukkan oleh kerajaan Mataram. Tidak beberapa lama kemudian, terbentuklah suatu kerajaan yang lebih luas dipimpin seorang raja.
Masjid Madegan Sampang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-15. Masjid dibangun pada masa pemerintahan Adipati Pramono. Adipati Pramono adalah anak dari Ki Demung Plarakan dan cucu dari Raden Ario Pojok.
2. Arsitektur masjid ini bergaya Majapahit
Masjid Madegan bergaya arsitektur Majapahit atau Jawa Kuno. Di dalamnya terdapat empat pilar yang terbuat dari kayu yang masih tegak berdiri hingga kini. Ada urban legend mengiringi pembangunan masjid pada waktu itu. Tiang-tiang masjid konon didirikan dalam satu malam saja, tepatnya waktu itu adalah hari Kamis malam Jumat legi. Tiang penyangga ini dikirim dari kerajaan Demak, karena diyakini masjid Madegan merupakan peranakan masjid Demak yang didirikan Raden Patah.
Pada area luar masjid terdapat gapura dan makam sejumlah raja, ulama dan sesepuh Sumenep. Makam tersebut di antaranya makam Ratu Ebhu, makam Cakraningrat II (raja Sampang) dan makam Kiai Khotib Manto serta bupati Sampang pertama Tumenggung Raden Ario Koesumo Adiningrat. Selain itu juga ada bongkahan kayu pohon sawo yang dulu tumbuh di halaman masjid serta sumur dengan mata air dari bawah kubah masjid.
Baca Juga: 10 Masjid Terapung di Indonesia, Desainnya Unik dan Menarik
2. Dijuluki Masjid Pocong atau Masjid Sumpah Pocong
Masjid Madegan kerap digunakan sebagai lokasi ritual sumpah pocong. Masjid dipercaya sebagai lokasi yang sakral dan magis. Konon, yang melaksanakan sumpah pocong di sini akan terbukti siapa yang salah dan benar.
Diperkirakan awal mula sumpah pocong terjadi pada masa pemerintahan Ki Lemah Duwur yang bernama Pangeran Siding Gili. Ritual ini dilakukan untuk masalah yang tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan atau tuduhan yang tidak dapat dibuktikan. Tradisi ini masih menjadi pilihan meski tak sebanyak dulu. Syarat sumpah pocong cukup ketat, di antaranya adalah mengantongi izin dari aparat setempat serta membayar biaya jutaan rupiah untuk pelaksanaannya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.