Pendakian Gunung Raung via Jambewangi Banyuwangi Lebih Eksotis!

Jalur ini menawarkan keindahan yang benar-benar menakjubkan!

Banyuwangi, IDN Times - Kabar gembira bagi para pencinta alam, terutama bagi mereka yang paling hobi mendaki. Terbaru, jalur pendakian puncak sejati Gunung Raung dengan ketinggian 3.332 Mdpl ini sudah bisa diakses melalui rute Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan ini, sudah ada dua rute yang bisa digunakan lewat Banyuwangi. Rute yang lama yakni via Kalibaru.

1. Ekspedisi sempat gagal, penyempurnaan hingga 15 kali pendakian

Pendakian Gunung Raung via Jambewangi Banyuwangi Lebih Eksotis!Gunung Raung saat diselimuti awan topi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Ali Kabul, anggota kelompok Pecinta Alam Luwak, mengatakan pada awal mula ekspedisi pembukaan rute pendakian Gunung Raung via Jambewangi dimulai tahun 2004 silam. Namun sebelum itu, terlebih dahulu dilakukan pengkajian dan juga pemetaan jalur yang akan dilalui.

Pada ekspedisi pemetaan pertama di tahun 2004, Kabul bersama 7 orang lainnya berangkat dari Dusun Sidomulyo desa setempat. Pemetaan jalur bahkan dilakukan sebanyak 3 kali. Ekspedisi pertama dan kedua gagal, barulah berhasil pada percobaan ketiga.

"Jadi itu masih proses pencarian jalur dari pos dasar pendakian hingga ketemu puncak itu sebanyak tiga kali," kata Kabul kepada IDN Times, Sabtu (29/7/2023).

Setelah ketemu jalur hingga ke puncak Gunung Raung, ekspedisi sempat terjeda sejenak. Selanjutnya, hampir lebih dari 15 kali pendakian untuk penyempurnaan jalur terus dilakukan secara bertahap. Hingga akhirnya benar-benar ditetapkan jalur yang bisa dilewati dengan cukup nyaman.

"Jadi pembukaan jalur ini tidak merusak alam. Kami sepenuhnya menerapkan etika alam liar, hanya saja kami sudah memberikan tanda di jalur yang kami lalui hingga ke puncak," jelasnya.

Baca Juga: Gunung Raung Kebakaran di Malam Suro, Warga Banyuwangi Gelar Ritual

2. Jalur perawan dan estimasi waktu pendakian

Pendakian Gunung Raung via Jambewangi Banyuwangi Lebih Eksotis!Pemandangan dari atas Gunung Raung via Jambewangi Banyuwangi. (FOTO: Ali Kabul for IDN Times)

Kabul menegaskan, bahwa jalur pendakian Gunung Raung via Jambewangi ini merupakan jalur yang sepenuhnya baru. Artinya, jalur ini tidak di-merger atau jalur konvensional dengan jalur lain seperti jalur via Kalibaru.

Kabul menyatakan, dari sekian jalur yang sudah ada saat ini, Ia menyebut jalur via Jambewangi merupakan jalur yang paling alami. Artinya, kondisi medan yang dilewati benar-benar masih asli hutan raya belantara. Setelah penyempurnaan berulangkali, pada rute terbaru ini pendaki membutuhkan waktu estimasi 4 hari. Terhitung hari keberangkatan hingga pulang.

"Kalau dulu butuh enam hari. Sekarang hanya empat hari itu sudah PP (pulang-pergi). Karena kondisi alam hutan dari Jambewangi benar-benar masih lestari dari jalur lainnya," cetus Kabul.

Namun, estimasi waktu tersebut tergantung dengan cuaca dan juga kondisi fisik dari pendaki itu sendiri. Menurutnya, estimasi bisa molor apabila pendakian terlalu sering melakukan pemberhentian.

3. Sumber air melimpah dan garansi pengalaman paling menakjubkan!

Pendakian Gunung Raung via Jambewangi Banyuwangi Lebih Eksotis!Puncak Gunung Raung. (FOTO: Ali Kabul for IDN Times)

Kabul berani menggaransi, jika pendakian Gunung Raung via Jambewangi lebih eksotis daripada jalur lainnya. Sebuah pengalaman menarik dan pemandangan mengagumkan akan didapatkan sepanjang perjalanan dari dasar hingga puncak sejati Gunung Raung.

Jika melalui jalur ini, Kabul mengatakan para pendaki bisa melihat panorama jagat Banyuwangi secara menyeluruh. Potret alam Banyuwangi hingga kawasan Selat Bali akan benar-benar ditampilkan sempurna layaknya layar lebar sebuah bioskop.

"Super duper kalau lewat sini. Benar-benar berbeda dari rute lainnya dari segi panorama. Juga banyak hal menarik lainnya yang bisa ditemukan, mulai dari vegetasi hingga jenis-jenis mahluk hidup yang ada. Benar-benar mahakarya Yang Kuasa," kata Kabul dengan bangga.

Selain itu, Kabul menyebut rute pendakian Gunung Raung via Jambewangi ini adalah satu-satunya rute saat ini yang kaya sumber air. Hampir di setiap rute yang bakal dilalui, tersedia sumber air alam yang melimpah untuk kebutuhan pendakian.

"Dari awal hingga batas vegetasi di atas, sumber air masih ada. Namun mayoritas teman-teman mengisi suplai air terakhir di pos ke lima dan tujuh. Meskipun ada di atas pos itu masih ada, namun tidak direkomendasikan karena takutnya malah nyasar," jelasnya.

Dari rute yang sudah dibuka oleh kelompo Pecinta Alam Luwak ini, total ada 10 pos yang bisa dijadikan terminal untuk istirahat dan juga bermalam. Pos pertama berada di Brak Seng yang berjarak sekitar 6 kilometer dari perkampungan paling ujung di Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi. Hingga pos terakhir yakni pos 10 yang merupakan batas vegetasi sekaligus puncak dasar Gunung Raung.

Baca Juga: Hampir Setahun Berstatus Waspada, Gunung Raung Kini Normal Lagi

Agung Sedana Photo Community Writer Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya