5 Wisata Pantai di Banyuwangi yang Aktif Konservasi Penyu

Pantai Sukamade jadi daftar pertama yang telah melestarikan penyu paling lama di Kabupaten Banyuwangi. Di sana, bahkan terdapat pusat konservasi dan penangkaran penyu.

Pantai Sukamade berada di Desa Rajegwesi, Kecamatan Pesanggaran. Wisatawan yang berada di sana, harus mengetahui peraturan yang berlaku, seperti tidak boleh mengganggu penyu yang sedang bertelur, apalagi mengambil telurnya.

Terdapat empat jenis penyu yang bertelur di kawasan Pantai Sukamade, yakni penyu hijau, penyu slengkrah, penyu sisik dan penyu blimbing. Pengunjung bisa mendapatkan paket melepas tukik penyu di Pantai Sukamade.

Berikutnya yakni Pantai Boom. Pengelola pantai yang berada di timur pusat kota Kabupaten Banyuwangi ini juga aktif melakukan konservasi penyu.

Terdapat komunitas bernama Banyuwangi Sea Turtle Fondation (BSTF) yang terus memantau perkembangan penyu di kawasan Pantai Boom. Gerakan konservasi penyu di Pantai Boom sudah dimulai sejak tahun 2011 saat komunitas BSTF terbentuk.

Konservasi penyu ini memang berpusat di Pantai Boom, namun BSTF akan bekerjasama dengan pengelola wisata pantai sekitar untuk menyelamatkan telur-telur penyu ke tempat penangkaran semi alami.

Nah untuk yang satu ini, aksi konservasi penyu dilakukan langsung oleh pengelola destinasi Pantai Cemara yang ada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi.

Tidak hanya menyajikan suasana pantai yang rindang dengan banyaknya pohon cemara, di sana juga menyediakan lahan khusus konservasi penyu.

Pengelola wisata menyiapkan zona konservasi khusus penyu dan untuk wisata pantai. Di kawasan zona penyu tersebut, pengunjung tidak diperbolehkan masuk karena akan mengganggu aktivitas penyu.

Selanjutnya yakni Pantai Nagelan. Pantai yang berada di
Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) ini memiliki kawasan konservasi penyu sepanjang 18 kilometer panjang pantai selatan.

Ada jenis penyu abu-abu, penyu hijau, penyu sisik dan penyu belimbing yang bersarang di kawasan Pantai Nagelan. Pengunjung bisa datang menyaksikan dan belajar bagaimana upaya konservasi penyu di sana melalui penangkaran semi alami.

Selanjutnya berada di Pantai Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo. Meski tidak sepopuler pantai pantai yang lain untuk urusan konservasi penyu, keberlangsungan penyu di sana justru dijaga oleh penduduk setempat.

Masyarakat yang mayoritas sebagai nelayan, dulunya pernah menjadi pemburu telur telur penyu untuk dijual, namun saat ini justru menjaga sarang telur hingga menetas. Upaya ini dilakukan karena konservasi penyu bisa berdampak pada ramainya kunjungan wisatawan ke sana.