Kompetisi Dilanjutkan, Persik Usulkan Tiga Hal ke PSSI

Kediri, IDN Times - Persik Kediri menyikapi soal rencana PSSI yang memutuskan Liga 1 dilanjutkan kembali. Dalam rapat virtual dengan PSSI beberapa waktu lalu, Presiden Klub Persik Abdul Hakim Bafagih memberikan sejumlah masukan jika kompetisi bergulir.
Terdapat tiga masukan yang disampaikan Hakim dalam rapat tersebut. Selain itu Persik juga menyepakati beberapa poin yang dipaparkan PSSI berkaitan dengan rencana kelanjutan liga, termasuk mempertanyakan komposisi pemain asing.
1. Minta kompetisi diganti turnamen nonresmi
Hakim menjelaskan, pada dasarnya Persik tetap konsisten setuju dengan penghentian Liga 1 total dan mengganti dengan turnamen nonresmi. Namun, sepertinya PSSI sudah mengambil keputusan untuk melanjutkan Liga 1 yang sempat terhenti di pekan ketiga karena pandemik corona.
“Jika pertimbangannya adalah untuk menyiapkan timnas U-20 dan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan, kami akan mengikuti keputusan federasi,” ujarnya, Rabu (3/6).
2. Harap subsidi atau hak komersial klub dinaikkan
Terdapat tiga hal yang menjadi masukan dari Persik. Pertama, Persik meminta subsidi atau hak komersial klub dinaikkan menjadi Rp1,2 miliar - Rp1,5 miliar. Sebelumnya, subsidi yang diusulkan sebesar Rp800 juta sekali pencairan.
Mengenai usulan tersebut, Hakim sudah menghitungnya. Dia melihat kapasitas stadion di Indonesia rata-rata sebanyak 25.700 orang. Jika terisi setengah dengan harga tiket normal sebesar Rp50 ribu, hitung-hitungannya menjadi Rp9,6 miliar. “Jika dibagikan dalam delapan bulan, ketemunya jadi Rp1,2 miliar. Itu hitungan kami,” tuturnya.
Baca Juga: Dua Pemain Asing Persik Kediri Pilih Pulang Kampung
3. Relaksasi pajak pemain dan pelatih
Selain itu, Hakim juga meminta PSSI mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal ini terkait dengan kebijakan relaksasi pajak bagi pelatih dan pemain. Selama ini pajak pemain dan pelatih mencapai 20 persen. Peraturan ini sangat dirasa berat terutama di tengah pandemik corona.
“Pajaknya 20 persen dan bisa lebih. Ini akan menjadi beban besar bagi klub,” ungkapnya.
4. Renegosiasi kontrak pemain dan pelatih
Usulan ketiga adalah renegosiasi kontrak pemain dan pelatih. Menurut Hakim, nominal kontrak yang sudah diterima pemain mencapai 40 persen. Sisanya sebesar 60 persen, perlu dilakukan negosiasi kembali. Jika renegosiasi tidak dilakukan, Hakim khawatir klub-klub Liga 1 mengalami kesulitan finansial di musim-musim mendatang. " Dan jika urgensinya adalah kepentingan timnas, Kemenpora bisa ikut andil dalam penyelenggaraan kompetisi," pungkasnya.
Baca Juga: Bantu Penanganan COVID-19, Dua pemain Persik Kediri Lelang Jersey