Disanksi Seumur Hidup, Bambang Tetap Akan Bongkar Pengaturan Skor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Manajer Persekam Metro FC Malang, Bambang Suryo mendapatkan sanksi larangan seumur hidup dalam aktivitas di dunia sepakbola nasional. Sanksi tersebut diberikan oleh Komite Disiplin PSSI setelah ia dituduh berusaha menyuap pelatih PS Ngada, Kletus Marselinus Gabhe, saat timnya bertemu di Liga 3 2018.
Nama Bambang sendiri mulai mencuat saat ia tampil pada acara Mata Najwa edisi mafia pengaturan skor. Dalam talkshow tersebut, ia membuka beberapa nama yang dituduhnya terlibat dalam pengaturan skor.
1. Sanksi dianggap janggal
Bambang mengatakan kalau sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI itu dirasa janggal. Sebab, sampai sekarang sanksi yang diberikan itu tidak didahului dengan panggilan ataupun pemeriksaan terlebih dahulu. Bahkan, ia mengaku tidak menerima keterangan sama sekali.
"Tiba-tiba saya disanksi, Komdis asal hantam, saya dikorbankan," ujarnya Kamis (27/12).
2. Dua kali menerima sanksi
Sebelumnya pada tahun 2015, Bambang juga pernah mendapatkan sanksi seumur hidup oleh PSSI. Sanksi itu diberikan karena ia terbukti terlibat match fixing juga.
"Pada tahun 2015 memang saya melakukan match fixing. Tetapi di tahun 2018 kan saya gak melakukan match fixing. Jadi harusnya komdis harus paham itu, jangan asal sapu bersih aja," ungkapnya.
3. Perbedaan prosedur dengan sanksi tahun 2015
Ia membandingkan dengan sanksi yang diterimanya pada tahun 2015. Saat itu, dirinya menjalani rangkaian prosedur di Komdis PSSI, mulai dari menerima surat panggilan, pemeriksaan, hingga menerima surat sanksi. Hal itu berbeda sekali dengan sanksi yang diterimanya tahun 2018.
"Sekarang PSSI bilang ke publik saya disanksi, tapi surat tidak ada ini kan lucu," ujarnya
4. Bambang akan melakukan banding
Bambang Suryo mengaku tak terima atas yang sanksi tersebut. Ia mengaku akan melakukan banding atas keputusan Komdis PSSI.
"Langkah saya akan melawan. Saya belum terima surat sanksi itu, saya tidak pernah dipanggil. Anehlah pokoknya sanksinya Komdis PSSI," ujarnya.
Baca Juga: Ditanya Soal Isu Pengaturan Skor Liga, Ini Jawaban Edy Rahmayadi
5. Tetap bertekad akan membongkar skandal pengaturan skor
Bambang menegaskan, walaupun ia diberikan sanksi larangan. Tetapi ia tetap berkomitmen akan membongkar praktek match fixing di sepak bola Indonesia.
"Saya akan memberontak. Sanksi tidak ada pengaruh bagi saya dalam membongkar match fixing. Ini semua demi sepak bola yang ada di Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Diduga Terlibat Pengaturan Skor, Petinggi PSSI Ditangkap Polisi