TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata Kepindahan Gustavo Terjadi karena Finansial Arema FC

Arema FC mengalami kesulitan finansial musim ini

Striker Arema FC, Gustavo Almeida. (Instagram/@gustavo__70)

Malang, IDN Times - Langkah Arema FC melepaskan Gustavo Almeida dilihat sebagai langkah yang aneh. Pasalnya kondisi tim yang tengah berjuang keluar dari zona degradasi, tapi manajemen justru melepas pemain terbaiknya di tengah-tengah kompetisi. Apalagi Gustavo menyumbangkan 14 gol dari total 20 gol Singo Edan sepanjang Liga 1 Musim 2023/2024 yang telah berjalan 19 pertandingan.

Kemudian muncul desas-desus bahwa Singo Edan tengah mengalami krisis finansial. Sehingga transfer Gustavo ke Persija disebut-sebut memberikan kompensasi fresh money untuk Manajemen Arema FC.

Baca Juga: 5 Striker yang Bisa Gantikan Gustavo Almeida di Arema FC

1. Genaral Manajer Arema FC mengakui jika peminjaman Gustavo Almeida menyelamatkan operasional tim

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi. (Dok Media Officer Arema FC)

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi tidak menjawab dengan pasti terkait kondisi finansial klub saat ini. Namun, ia membenarkan jika peminjaman Gustavo ke Macan Kemayoran membuat Singo Edan mendapatkan sejumlah kompensasi. Sehingga uang ini akan dimanfaatkan untuk operasional tim kedepannya.

"Memang tidak bisa dibilang kalau dilepasnya Gustavo maka Arema bisa selamat sampai akhir musim. Tapi biaya operasional kami bisa tercukupi hingga 3-4 bulan kedepannya," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (13/11/2023).

Yusrinal mengakui jika tidak semua pihak akan terima dengan keputusan ini, akan ada pihak-pihak yang kecewa dengan kepergian Top Skor sementara Liga 1 tersebut. Tapi Singo Edan saat ini dihadapkan pada dilema dan pilihan yang berat.

2. Kondisi Finansial Singo Edan tidak sehat setelah Tragedi Kanjuruhan

Polisi menembak gas air mata saat laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. (Antara/Ari Bowo Sucipto)

Arema FC dihadapkan pada dinamika yang cukup menyulitkan akibat Tragedi Kanjuruhan. Mereka harus menjadi tim musafir dengan bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali dengan jumlah penonton yang minim, hingga akhirnya adaptasi juga harus dilakukan pada komposisi pemain. Kenyataan ini berdampak juga pada keuangan Singo Edan.

"Bagaimana caranya kita bisa bertahan ditengah dinamika yang ada saat ini? Satu-satunya adalah dengan beradaptasi. Kami optimis dan realistis bagaimana Arema FC berpikir jauh kedepan tentang keberlangsungan klub," ucapnya.

Arema FC saat ini benar-benar berada di titik paling rendah, pasalnya dengan pendapatan yang sangat minim mereka dituntut untuk bertahan di Liga 1. Membuat Manajemen Singo Edan harus putar otak mendapatkan pendapatan demi memenuhi operasional tim.

Baca Juga: Manajer Tim Arema FC Belum Move On dari Gustavo Almeida 

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya