Gagal Bersaing di Papan Atas, Manajemen Tetap Puas dengan Arema FC

Ungkap faktor pemicu menurunnya performa tim di akhir musim

Malang, IDN Times - Perjalanan Arema FC musim ini sangat berliku. Sempat kesulitan di awal kompetisi, kemudian mencatatkan 23 laga tanpa kekalahan. Setelah itu, performa Arema FC menurun hingga akhirnya hanya finish di peringkat 4 klasemen akhir. Hasil itu membuat Arema FC gagal memenuhi target lolos ke AFC Cup. Atas capaian tersebut manajemen Arema FC juga sudah memiliki gambaran evaluasi kepada tim tersebut. 

1. Manajemen Arema FC puas dan tidak puas

Gagal Bersaing di Papan Atas, Manajemen Tetap Puas dengan Arema FCDedik Setiawan saat menghadapi Bali United. Pada laga ini, Dedik kembali gagal mencetak gol. Instagram/aremafcofficial

Media Officer Arema FC, Sudarmaji menjelaskan bahwa atas hasil yang didapat tersebut manajemen memiliki dua evaluasi. Pertama adalah tidak puas dengan hasil yang diraih tim. Pasalnya tim Singo Edan gagal memenuhi target awal yang sudah ditetapkan yakni lolos AFC Cup. Namun demikian, manajemen juga mengaku puas lantaran secara keseluruhan Arema FC memiliki potensi untuk bisa bersaing di papan atas. Hal itu terbukti dengan keberhasilan Arema FC mencatatkan 23 laga tanpa kekalahan. 

"Secara statistik tim ini juga hanya mengalami lima kekalahan. Ini tentu menjadi rekor sendiri bagi Arema FC. Tentu ini menjadi modal bagus untuk musim depan," paparnya Sabtu (2/4/2022). 

2. Secara penampilan tidak istimewa

Gagal Bersaing di Papan Atas, Manajemen Tetap Puas dengan Arema FCRenshi Yamaguchi saat berupaya melewati bek Persib Bandung, Zalnando. Instagram/aremafcofficial

Tak hanya sampai disitu saja, Manajemen Arema FC juga mengakui bahwa sebenarnya penampilan tim Singo Edan tidak terlalu istimewa. Namun, Arema FC juga tidak tampil terlalu buruk, terbukti pada klasemen akhir masih bisa bertengger di posisi 4 klasemen sementara. Namun, ada banyak faktor yang membuat tim Singo Edan tak benar-benar mampu tampil stabil musim ini. 

"Pastinya ini masuk salah satu evaluasi dari manajemen. Agar musim depan tim ini bisa tampil jauh lebih baik," tambahnya. 

3. Ada banyak faktor pengaruhi performa tim

Gagal Bersaing di Papan Atas, Manajemen Tetap Puas dengan Arema FCDendi Santoso merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bhayangkara FC. Dok/Arema FC

Sudarmaji juga mejelaskan beberapa faktor yang membuat performa Arema FC tak konsisten di akhir musim. Salah satu faktornya adalah kejenuhan. Pasalnya setelah dua sering dimainkan di Jabodetabek dan Yogyakarta dan Jateng, sisa sering seluruhnya dimainkan di Bali.

Tampaknya hal itu mempengaruhi sisi psikologis pemain yang mengalami kejenuhan hingga akhirnya berpengaruh ke penampilan tim. Dalam kurun waktu tersebut, intensitas pemain bertemu keluarga juga berkurang tampaknya juga berpengaruh pada penampilan. 

"Belum lagi, para pemain harus menghadapi stigma COVID-19. Setiap H-1 sebelum pertandingan, ada kekhawatiran Terkait COVID-19. Hal itu berpengaruh juga ke sisi psikis pemain," sambungnya. 

Baca Juga: Berantas Pembajakan, Arema FC Mulai Luncurkan Jersey Versi Suporter

4. Gagal maksimalkan transfer window

Gagal Bersaing di Papan Atas, Manajemen Tetap Puas dengan Arema FCGenta Alparedo sudah berlatih bersama Arema FC. IDN Times/Alfi Ramadana

Selain faktor kejenuhan, kegagalan Arema FC memenuhi target juga tak lepas dari transfer window yang tidak maksimal. Dalam transfer window paruh musim sebenarnya Arema FC mendatangkan Sandi Sute, Ryan Kurnia, Fabiano Rossa hingga Genta Alparedo.

Tetapi hal itu dirasa masih kurang karena dalam waktu bersamaan Arema FC juga kehilangan beberapa pilar. Kushedya Hari Yudo harus cedera sementara Dedik Setiawan masih belum kembali ke performa terbaiknya. "Karena keterbatasan tersebut, rotasi pemain jadi kurang maksimal. Ditambah jadwal yang sangat padat membuat para pemain tidak bisa selalu tampil maksimal," tandasnya. 

Baca Juga: Tinggalkan Arema FC, Carlos Fortes ke PSIS Semarang 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya