Arema FC dalam laga menghadapi Persib Bandung pada pekan ke-3 Liga 1 2024/2025. (instagram.com/aremafcofficial)
Setelah mempertontonkan magisnya di Piala Presiden 2024, Joel Cornelli kembali dihadapkan rintangan terjal di Liga 1 Indonesia 2024/2025. Sialnya, ia gagal membuat Arema tampil konsisten dengan 6 menang, 4 seri, 5 kalah dari 15 pertandingan di kompetisi reguler tersebut. Mereka sempat paceklik pada awal musim. Lalu meningkat serta kembali menurun pada pertengahan kompetisi.
Bahkan, hasil paceklik di tiga laga terakhir Liga 1 2024/2025 ditengarai menjadi salah satu alasan Joel Cornelli dipecat dari kursi kepelatihan Arema. Mereka diketahui baru keok dari Persebaya Surabaya (2-3) dan Persik Kediri (0-1). Kemudian, Arema menuai hasil imbang 1-1 kontra Persis Solo pada pekan ke-14 Liga 1 2024/2025.
Meski terkesan belum optimal, tetapi Cornelli sebenarnya memberikan kontribusi cukup besar untuk Arema. Ini karena secara keseluruhan ia menorehkan statistik 10 menang, 5 seri, 5 kalah dalam 20 pertandingan selama di Arema. Rapor itu tidak begitu buruk jika dibandingkan rapor Arema yang nyaris terdegradasi pada musim 2023/2024 lalu.
Di satu sisi, ada satu fakta menarik di balik rapor Cornelli selama di Arema. Dirinya berhasil menyulap komposisi pemain Arema yang seadanya menjadi kekuatan yang disegani. Sebagai catatan, kedalaman skuad Singo Edan musim 2024/2025 ini tak jauh berubah dari kedalaman skuad pada musim lalu.
Faktanya, Cornelli mampu memoles beberapa pemain baru Arema untuk menjadi pondasi tim di Liga 1 2024/2025. Ia berhasil membuat Dalberto Luan Belo tampil gacor dengan catatan 8 gol dari 15 laga. Kemudian, ada kehebatan Wiliam Marcilio sebagai playmaker Arema dengan 5 gol dan 6 assist dari 15 penampilan. Rapor itu belum terhitung dari sumbangsih pemain lain yang impresif, seperti Lucas Frigeri dan Pablo Oliveira.
Cornelli sendiri adalah tipikal pelatih yang tak mau bergantung kepada beberapa pemain saja di lapangan. Ia lebih mengutamakan kekuatan dari kontribusi banyak pemain. Hal itu terbukti setelah Cornelli turut memberikan banyak kesempatan kepada pemain-pemain muda Arema untuk tampil di Liga 1 2024/2025. Salah duanya Arkhan Fikri dan Achmad Maulana Syarif.
Kini, Cornelli telah meninggalkan pondasi tim yang penting untuk Arema. Itu amat berguna untuk melanjutkan perjuangan Singo Edan di Liga 1 2024/2025. Selain itu, formula tim versi Cornelli juga berguna sebagai referensi untuk filosofi permainan yang akan diterapkan pelatih baru Arema ke depan.