5 Posisi yang Harus Dirombak oleh Arema FC

Arema FC harus melakukan perombakan pada jeda kompetisi

Malang, IDN Times - Arema FC memastikan 1 tempat di zona degradasi pada akhir putaran pertama Liga 1 Musim 2023/2024 meskipun masih menyisakan 1 pertandingan menghadapi Madura United pada Sabtu (28/10/2023). Mereka sudah tidak mungkin menyalip Persita Tangerang yang ada di peringkat 15.

Ini bukan sinyal yang bagus pasalnya mereka sepanjang putaran pertama menghabiskan waktu di jurang degradasi. Mereka harus segera berbenah pada jeda kompetisi bukan depan jika tidak ingin turun kasta ke Liga 2. Oleh karena itu, berikut 5 posisi di tim Arema FC yang harus jadi perhatian dan dirombak pada putaran kedua Liga 1.

1. Center Back, Posisi paling lemah di tim Singo Edan

5 Posisi yang Harus Dirombak oleh Arema FCPemain-pemain Arema FC saat melawan PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare. (Dok. Media Officer Arema FC)

Pertahanan Singo Edan jadi yang paling bobrok musim ini, pasalnya mereka menjadi tim paling banyak kemasukan gol yaitu 30 gol dalam 16 pertandingan. Kedatangan Ichakka Diarra tidak memberi dampak positif pada tim, ia bahkan lebih banyak berkutat dengan cedera. Ia tercatat hanya 9 kali memperkuat Singo Edan, saat bermain ia juga sering melupakan posnya saat melakukan overlap.

Sementara Bagas Adi Nugroho pada awal musim menunjukkan ketidakselarasan dengan Ichakka Diarra, padahal musim-musim sebelumnya Bagas sangat kokoh di pertahanan Singo Edan. Setelah masuknya Fernando Vakente di tengah musim, Bagas justru lebih sering masuk ruang perawatan. Sehingga posisinya sering diganti oleh Syaeful Anwar.

Fernando Valente harus menemukan racikan baru pada posisi center back, pasalnya langkah Fernando menduetkan Charles Raphael yang aslinya gelandang bertahan dan Syaeful Anwar tidak cukup efektif. Singo Edan masih menjadi tim dengan pertahanan paling lemah di Liga 1.

Baca Juga: Preview Pertandingan Arema FC Vs PSM, Sama-sama Terpuruk!

2. Gelandang bertahan, posisi yang selalu telat mengantisipasi serangan lawan

5 Posisi yang Harus Dirombak oleh Arema FCCharles Raphael dan Muhammad Rafli yang frustasi saat laga menghadapi PSIS Semarang. (Dok. Media Officer Arema FC)

Charles Raphael yang ditugaskan menjadi penghancur serangan lawan ternyata tidak bekerja cukup baik. Meskipun menjadi andalan dengan memainkan 15 pertandingan, ia seringkali gagal mengantisipasi serangan dari gelandang-gelandang musuh. Ia juga sering gagal memotong umpan-umpan lawan sehingga bola bisa melaju deras menuju kotak penalti Arema FC.

Charles juga kedapatan lalai menjaga pemain-pemain lawan saat berada di kotak penalti. Membuat penyerang-penyerang musuh bisa dengan mudah melesakkan gol ke jala Singo Edan.

Arema FC disarankan mencari posisi gelandang bertahan baru atau mengembalikan Jayus Hariono sebagai gelandang pemotong rumput. Pasalnya Jayus sendiri juga tidak cukup baik menjadi gelandang tengah karena posisinya harus direlakan pada Charles.

3. Bek sayap Singo Edan selalu mudah ditembus winger lawan

5 Posisi yang Harus Dirombak oleh Arema FCPemain-pemain Arema FC saat melawan PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare. (Dok. Media Officer Arema FC)

Arema FC ridak memiliki bek sayap berpengalaman lagi setelah Johan Ahmad Farizi mengalami cedera panjang. Alfarizi baru bisa bermain pada putaran kedua Liga 1 akibat cedera pada telapak kakinya. Sementara musim lalu mereka memiliki Rizky Dwi yang kini sudah menyebrang ke Borneo FC. Kedua posisi tersebut hanya diisi pemain-pemain yang tak berpengalaman.

Posisi bek sayap adalah posisi paling kritis di tubuh Arema FC, pasalnya mereka bahkan menggunakan Achmad Maulana sebagai bek sayap kanan, padahal pemain 20 tahun jebolan akademi Persija Jakarta ini aslinya berposisi sebagai gelandang tengah. Sementara posisi gelandang kiri diisi oleh Achmad Figo yang baru berusia 21 tahun.

Bukan berarti Achmad Figo maupun Achmad Maulana adalah pemain yang buruk. Tapi pengalaman keduanya belum bisa menutupi pos yang ditinggal oleh seniornya di Arema FC.

4. Arema FC tidak memiliki gelandang kreatif yang mumpuni

5 Posisi yang Harus Dirombak oleh Arema FCGelandang Arema FC, Ariel Lucero saat berjibaku dengan pemain Persik Kediri. (Dok Media Officer Arema FC)

Ariel Lucero sebenarnya diharapkan jadi gelandangan kreatif milik Singo Edan, namun ia justru lebih menunjukkan potensi sebagai winger dengan kecepatan dan skill individunya. Ariel kesulitan mengembangkan permainan untuk memanjakan Gustavo Almeida sebagai ujung tombak. Hasilnya, Gustavo justru lebih sering turun untuk menjemput bola.

Dengan tidak adanya pemain yang bisa mengontrol strategi serangan Singo Edan, membuat kreativitas Singo Edan kering. Pada 2 pertandingan terakhir mereka melawan Borneo FC dan PSM Makassar, Arema FC gagal mencetak satupun gol. Serangan mereka selalu kandas di kotak penalti.

Ini dikarenakan serangan-serangan Singo Edan mudah dibaca oleh lawan. Cukup dengan menutup pergerakan Gustavo Almeida, maka serangan Arema FC akan padam dengan sendirinya. Tidak dipungkiri, Singo Edan terlalu bergantung pada Gustavo untuk serangan.

5. Winger Arema FC yang kesulitan berkerjasama dengan Gustavo Almeida

5 Posisi yang Harus Dirombak oleh Arema FCCharles Lokolingoy saat melakukan penetrasi ke wilayah pertahanan Borneo. (Instagram/@borneofc.id)

Pada posisi winger, Arema FC masih setia dengan Dendi Santoso yang sudah berusia 31 tahun. Kecepatannya sudah tidak seperti dulu lagi, sehingga gerakannya bisa terantisipasi oleh pertahanan musuh. Arema FC membutuhkan gelandang yang lebih fresh.

Sementara Charles Lokolingoy juga sering berkutat dengan cedera, ia bermain dalam 10 pertandingan saja. Selain itu ia juga lebih banyak gagal melewati lawan-lawannya, dan kurang bisa berkerjasama dengan pemain Arema FC lainnya.

Winger Arema FC seharusnya bisa mensupport Gustavo Almeida sebagai ujung tombak. Tapi ketiganya justru sering melakukan salah passing saat berada di kotak penalti lawan. Hal inilah yang membuat Singo Edan jarang sekali membuat gol dari kombinasi permainan.

Baca Juga: Target Arema FC Keluar dari Zona Degradasi Pupus

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya