Sidoarjo, IDN Times - Terminal Purabaya nampak lengang, meski lebaran menyisahkan enam hari lagi. Rupanya, tren mudik melalui angkutan darat bus, tidak setinggi tahun lalu. Hal tersebut pun dibenarkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang meninjau langsung ke terminal, Kamis (30/5).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menilai, tren mudik yang belum meningkat dikarenakan masih ada aktifitas yang dijalankan. Seperti beberapa pekerja yang belum libur. Ia memprediksi, arus mudik di terminal akan naik saat Sabtu-Minggu, besok.
"Kemarin itu justru lebih kecil daripada animo masyarakat pada H-7 tahun lalu. Karena sangat mungkin di 1 Juni mungkin anak-anak yang sekolah masih upacara, ASN masih upacara. Sangat mungkin kenaikannya pada hari Minggu," ujarnya.
Selain faktor belum libur, Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Fattah Jasin, lebih melihat tol trans jawa membuat tingkat penumpang bus turun. Terlebih, baru-baru ini Presiden Jokowi telah membuka ruas tol Surabaya-Malang yang sebelumnya hanya Surabaya-Pandaan.
"Kalau kita lihat tren, tadi ibu sudah melihat bahwa dibandingkan tahun kemarin H- 7 itu ada penurunan berarti penumpang itu terdistribusi moda transportasi yang lain. Kita lihat ada tol, pribadi-pribadi itu ingin dengan roda empat dan sebagainya," kata Fattah.
Selain adanya tol, Fattah menyebut banyaknya program mudik gratis oleh pemerintah hingga swasta juga turut mempengaruhi tren mudik dengan bus. Menurutnya, masyarakat juga banyak yang tertarik dengan program ini.
"Kemudian yang tidak kalah menarik mudik balik gratis dari provinsi yang jumlahnya semakin tahun semakin bertambah sehingga ini kecenderungan ini akan terus naik," ungkap Fattah.
Sementara data penumpang yang berangkat dari Terminal Purabaya pada Rabu hingga pukul 23.59 WIB, tercatat ada 32.686 orang dan diangkut 1.038 bus. Untuk tujuannya, didominasi rute Surabaya-Malang, Surabaya-Solo-Yogyakarya, dan Surabaya-Probolinggo-Banyuwangi.
Sedangkan untuk penumpang yang turun di Terminal Purabaya, datanya tercatat ada 29.114 penumpang dari 1.022 bus. Rata-rata penumpang dari Malang, Kediri, hingga Probolinggo dan Banyuwangi.