Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Spanduk seruan Golput Pemilu 2024 di Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Saat memasuki Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kecamatan Klojen, Kota Malang kamu akan melihat sebuah spanduk hitam yang terpasang di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) yang ada di dekat Telkomsel Kayutangan. Spanduk tersebut berisi seruan '2024 Golput, Pilihan Realistis atas Matinya Keadilan di +62.'

Spanduk tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap jalannya sidang Tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Dimana 3 terdakwa Tragedi Kanjuruhan mendapatkan hukuman di bawah 2 tahun penjara, dan 2 terdakwa lainnya mendapat vonis bebas. Sementara satu tersangka lainnya yaitu mantan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita sampai saat ini berkasnya belum lengkap atau P-19, dan belum jelas kapan akan menjalani sidang.

1. Kekecewaan Aremania atas sidang PN Surabaya membuat mereka serukan Golput 2024

Polisi menembak gas air mata saat laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. (Antara/Ari Bowo Sucipto)

Koordinator Tim Gabungan Aremania (TGA) mengatakan tidak mengetahui siapa orang yang memasang spanduk tersebut. Tapi mereka memastikan jika spanduk tersebut ada respon atas kekecewaan dalam sidang Tragedi Kanjuruhan.

"Saya rasa sangat wajar (spanduk ajakan Golput), karena Golput jadi pilihan realistis untuk tahun 2024. Saya rasa mungkin itu bentuk kekecewaan atas keadilan yang mati di kasus Tragedi Kanjuruhan," terang koordinator TGA, Dyan Berdinandri saat dikonfirmasi pada Selasa (28/03/2023).

Ia juga mengatakan jika semua Aremania sangat kecewa dengan vonis dari Majelis Hakim PN Surabaya. Menurunkan keadilan sudah mati di negeri ini setelah melihat pengusutan Tragedi Kanjuruhan.

2. Bawaslu Kota Malang berharap masyarakat tidak terpengaruh seruan Golput

Editorial Team

Tonton lebih seru di