Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina. (IDN Times/Khusnul Hasana).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 28 orang dari 71 warga Kalilom, Kedinding yang mengalami keracunan massal usai makan olahan daging kurban masih dirawat di Rumah Sakit. 

1. 28 dirawat inap, 9 orang rawat jalan

Warga Kalilom saat terbaring di Puskesmas Tanah Kali Kedinding usai keracunan, Sabtu (1/7/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, 28 orang tersebut ada yang dirawat di RS dan ada pula yang di Puskesmas. Kemudian sebanyak 9 orang rawat jalan di rumah. 

"(Yang masih dirawat) stabil, masih observasi," ungkap Nanik ditemui di kantor DPRD Kota Surabaya, Senin (3/7/2023). 

2. Dinkes masih tunggu hasil laboratorium

Warga Kalilom saat terbaring di Puskesmas Tanah Kali Kedinding usai keracunan, Sabtu (1/7/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Nanik menyebut, selain mengobservasi korban, pihaknya juga tengah menunggu hasil laboratorium dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK). Ia telah membawa sampel makanan mulai dari gulai, krengsengan dan sate. 

"(Daging mentah) tidak (yang diperiksa) yang sudah mateng. Sama muntahan dahak (korban)," terang Nanik. 

Hasil laboratorium tersebut akan keluar dalam waktu tiga hari kedepan. Sebab, saat ini masih diperiksa kimia dan mikrobiologi pada makanan tersebut. 

"Hasilnya 3 harian ini, karena harus ada pemeriksaan kimia sama mikrobiologi," pungkas Nanik. 

3. Puluhan warga keracunan usai tasyakuran daging kurban

Warga Kalilom saat terbaring di Puskesmas Tanah Kali Kedinding usai keracunan, Sabtu (1/7/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Seperti diberitakan sebelumnya, Warga Kalilom, Kecamatan Kenjeran Surabaya mengalami keracunan usai tasyakuran makan olahan daging kurban. Ternyata jumlah warga yang mengalami keracunan sebanyak 71 orang, bukan 18 orang. 

Dinas Kesehatan masih belum dapat menyimpulkan apa penyebabnya, sebab saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap puluhan korban. Selain itu juga Dinkes telah membawa sampel makanan ke BBLK untuk diperiksa kandungannya. 

Editorial Team