Pria Tendang Sesajen di Semeru Dilaporkan ke Polda Jatim

10 Jan 2022, 19:30 WIB

Pria penendang sesajen di Semeru dilaporkan ke SPKT Polda Jatim, Senin (10/1/2022). dok. Istimewa..

Surabaya, IDN Times - Aksi pria menendang sesajen di kawasan Semeru berbuntut panjang. Kali ini, DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jawa Timur (Jatim) melaporkan aksi pria dalam video itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jatim pada Senin (10/1/2022).

"Kalau lihat datanya dia dari Lombok Timur. Nah ini kenapa kita menginginkan harus dicari tuntas motivasinya. Karena umat beragama di Jatim sangat harmonis, tidak ada gesekan sama sekali," ujar Wakil Ketua Bidang Hukum dan Politik DPD Prajaniti Hindu Indonesia Jatim I Ketut Swardana.

1. Aksi pria itu menyakiti hati

Pria penendang sesajen di Semeru dilaporkan ke SPKT Polda Jatim, Senin (10/1/2022). dok. Istimewa..

Ketut menegaskan, aksi pria membuang sesajen itu sangat menodai dan menyakiti umat Hindu dan budayawan setempat. "Sangat-sangat menyakitkan warga Lumajang khususnya umat Hindu atau budayawan yang ada di lumajang," kata dia.

2. Polda diminta tangani serius

Pria penendang sesajen di Semeru dilaporkan ke SPKT Polda Jatim, Senin (10/1/2022). dok. Istimewa..

Ketut pun berharap, Polda Jatim lebih serius menangani kasus ini. Karena dikhawatirkan kejadian ini akan berdampak secara nasional. "Perlu dicari motivasinya apa oknum tersebut, selain membuang itu kita khawatir ada motivasi adu domba antarumat beragama," ucap dia.

3. Imbau umat Hindu di Jatim dan Indonesia tetap jaga kondusifitas

Ilustrasi toleransi agama (IDN Times/Mardya Shakti)

Tak lupa, Ketut mengimbau, supaya umat Hindu di Indonesia tidak menyikapi kejadian itu secara berlebihan. Pihaknya menjamin, dalam hal ini Prajaniti Jatim yang akan bergerak untuk mencari keadilan. "Sampai hari ini, umat hindu dan budayawan nusantara itu sudah merasakan kesedihan tetapi sudah bisa menahan diri," katanya.

"Harapan kami, bapak Kapolda beserta jajarannya bisa menemukan oknum tersebut dan mencari apa motivasi nya, itu yang paling penting, kalau perilakunya itu tidak terlalu berat, tapi motivasinya mengadu domba umat beragama itu yang paling penting," tegas dia.