Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi aksi penganiayaan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lamongan, IDN Times - Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Matholiul Anwar Lamongan buka suara soal santrinya, AKA (13) yang menjadi korban penganiyaan. Pihak pondok menyebut, tragedi itu bermula dari bercandaan usai pelaku dan korban melakukan kegiatan setor hafalan Al-Quran. 

Pengurus Pondok Pesantren (ponpes) Matholiul Anwar, Abdulloh Faqih mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada 5 Mei 2024 lalu. Saat itu, pondok pesantren tengah melakukan kegiatan hafalan Al-Quran. 

"Jadi, kejadian tersebut bisa terjadi disebabkan, lantaran guyonan (bercanda)," ujar Faqih. 

Baik korban maupun pelaku telah selesai melakukan kegiatan setor hafalan Al-Quran. Kemudian mereka bercanda di kamar tidur. 

Editorial Team

Tonton lebih seru di