Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi water bombing. Dok.BNPB

Surabaya, IDN Times - Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Arjuno-Welirang di Kabupaten Mojokerto terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim). Meski sempat tertunda, water bombing kembali dilanjutkan, Selasa (22/10).

1. Sebanyak 12 ribu ton air dibawa ke Gunung Arjuno-Welirang

Ilustrasi water bombing. Dok.BNPB

 

Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nur Seno mengatakan, kondisi cuaca di sekitar Gunung Arjuno-Welirang cukup bersahabat pada Selasa pagi. Pihaknya pun mengoptimalkan water bombing. Ribuan ton air dilepaskan di titik karhutla.

"Hari ini sudah optimal jalan. Sudah sekitar 12 ribu ton pemadaman dilakukan di Arjuno-Welirang, tapi juga kan banyak titiknya belum bisa padamkan semua," ujarnya, Selasa (22/10).

2. Operasi water bombing hanya berlangsung 5 jam

Ilustrasi water bombing. Dok.BNPB

 

Akan tetapi, water bombing yang dilakukan hanya berlangsung lima jam saja. Yakni pukul 06.00-11.00 WIB. Pada pukul 12.00 WIB dilakukan istirahat, tapi pukul 13.00 WIB angin kencang 35 knot berhembus lagi di sekitar Gunung Arjuno.

"Tidak berani untuk terbang sudah berbahaya," kata Satriyo. Sebab yang paling aman ialah 10 knot.

3. Karhutla meluas satu pekan terakhir

Asap membubung dari lokasi kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno terlihat dari Desa Landungsari, Malang, Jawa Timur, Jumat (11/10). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

 

Selain Arjuno-Welirang, karhutla di Jatim terus meluas. Dalam satu pekan, ada enam wilayah gunung yang terbakar. Di antaranya, Gugusan Gunung Ijen, Tahura Raden Soerjo Arjuno-Welirang, Gugusan Gunung Wilis, Pegunungan Kawi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Gunung Raung.

4. Luasnya capai tiga ribu hektare lebih

Kebakaran Gunung Arjuno beberapa waktu lalu. Dok.BNPB

 

BPBD Jatim belum bisa memetakan dampak kebakaran. Namun hasil laporan yang diterima dampak kebakaran telah menghanguskan setidaknya tiga ribu hektar lebih.

"Kalau luasannya itu kami belum bisa mendata-data secara rinci. Tapi info dari kawan-kawan, Perhutani maupun Tahura maupun TNBTS ada ribuan hektar," tandas Satriyo.

Editorial Team