IDN Times/Nofika Dian Nugroho
Kaji Mbing mengatakan pawai itu mampu merubah citra daerah yang selama ini dikenal bentrokan antarpesilat. "Ini merupakan bagian pendidikan bahwa perbedaan tidak harus berujung perpecahan," ujar dia.
Kegiatan pawai pendekar ini, baru pertama digelar. Mereka berasal dari 14 perguruan, yakni Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda, Persaudaraan Sehati, Cempaka Putih, Setia Hati Tuhu Tekat, Pagar Nusa, Propatria, Kera Sakti, Rasa Tunggal, Setia Hati Terate, Merpati Putih, Asad, Pandan Alas, Pangastuti, dan Tapak Suci.
Untuk mewujudkan pawai pendekar itu butuh waktu beberapa tahun. Awalnya, dengan ikrar damai antarpesilat pada 2014. Lantas digulirkannya slogan Madiun Kampung Pesilat.
"Alhamdulillah, (pawai pesilat dengan melibatkan 14 perguruan) bisa terwujud. Madiun tidak ngeri lagi soal pesilat," Kaji Mbing menjelaskan.