Keren, RSUD Dr Koesma Tuban Punya Robot Penyembuh Gangguan Jiwa

Hadi mengatakan bahwa pasien yang menggunakan robot ini akan didudukkan di sebuah kursi. Kemudian, beberapa organ tubuh akan dipasang ialat robot yang berfungsi untuk mendeteksi orang syaraf di dalam otak yang mengalami kerusakan. Kemudian pasien akan diberikan terapi secara berkala.

Sekali terapi pasien dikenakan biaya sebesar Rp 150 ribu. Biaya ini belum termasuk obat yang diberikan oleh dokter jiwa. Sayangnya, biaya terapi pasien ini belum bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Kita belum buka pelayanan mengunakan biaya BPJS kesehatan karena alat ini cukup mahal dan BPJS belum bisa menjangkau ke biaya ini. Namun tidak menutup kemungkinan kita akan ajukan kesana nanti," katanya.

Sementara, kata Hadi, biaya yang dikeluarkan rumah sakit untuk membeli alat tersebut sekitar Rp16 miliar dan secara langsung didatangkan dari Jerman. Dalam waktu dekat, alat itu rencananya akan diluncurkan agar segera bisa digunakan.

Selain Kabupaten Tuban sejumlah rumah sakit yang ada di Provinsi Jawa Timur, seperti Dr Soetomo Surabaya, Malang dan Blitar, sudah memiliki alat ini. Robot autism, selain bekerja menyembuhkan penyakit ganguan jiwa, alat ini juga dapat dipergunakan bagi mereka yang terkena penyakit stroke dan kelumpuhan selama bertahun-tahun.

"Karena rumah sakit ini sudah menyandang status RS tipe B maka semua peralatan juga harus standar dan baik. Semoga dengan ulang tahun rumah sakit yang ke 34 ini, kami bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Tuban dan sekitarnya," imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini seluruh tenaga medis yang bekerja di rumah sakit itu juga diwajibkan untuk mengikuti acara seminar yang bertujuan untuk mengenalkan alat-alat medis yang di datangkan. Selain robot autism, pihaknya juga membeli sejumlah alat.

Untuk saat ini robot autism masih berada di gudang, dan belum kita keluarkan, karena masih menunggu ruangan tenaga yang merakit dan dokter kejiwaan," pungkas Hadi.