Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sebut Jokowi Janji Palsu

Surabaya, IDN Times - Peristiwa tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa masih melekat dalam ingatan keluarga korban. Hingga kini, keluarga korban masih tetap menagih janji pemerintah yang menyebut akan menuntaskan tragedi tersebut.
Rini Hanifah, ibunda dari salah satu korban tewas Agusriansyah Tole mengatakan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan keadilan atas peristiwa tersebut. Masih jelas diingatan Rini, kala itu di Rumah Sakit Saiful Anwar, Presiden Joko "Jokowi " Widodo berjanji untuk menuntaskan tragedi tersebut.
"Bapak Jokowi, mantan presiden kita dulu janji sama kita waktu di RS Saiful Anwar, mau menuntaskan tragedi Kanjuruhan, tapi mana?," ujarnya usai menghadiri sidang permohonan restitusi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (10/12/2024).
Bagi Rini, janji menuntaskan tragedi Kanjuruhan yang disampaikan Jokowi hanya omong kosong. Korban merasa tak mendapat keadilan.
"Mungkin itu cuma omong kosong supaya meredamkan keluarga korban, supaya keluarga korban itu tenang," tuturnya.
"Ini nyawa loh, bukan hewan. Anak-anak mau pergi ke stadion, mau mencari hiburan, lihat bola juga kesenangan anak-anak, tapi kenapa presiden kita kok kayak gitu, seharusnya mendukung keluarga korban, menuntaskan tragedi ini, tapi nyatanya cuma janji-janji ," imbuh dia.
Rini pun punya harapan besar kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia berharap, Prabowo bisa menuntaskan tragedi tersebut dan berpihak kepada keluarga korban.
"Mungkin ya, setelah ada pergantian presiden ini, saya mohon kepada bapak presiden yang terhormat bapak Prabowo untuk mengawal tragedi Kanjuruhan, saya ingin bapak Prabowo berpihak pada keluarga korban," kata dia.
Rini juga berharap, Presiden Prabowo tak seperti presiden sebelumnya, yang menurut Rini hanya janji-janji saja kepada keluarga korban. Ia bahkan menyebut, Jokowi tak bisa disebut sebagai presiden karena tidak dapat menuntaskan tragedi Kanjuruhan.
"Bukan seperti presiden sebelumnya, cuma janji-janji saja sama keluarga korban, tapi nyatanya tidak, bohong. Gak bisa dianggap sebagai presiden Jokowi itu, karena dia itu cuma omong kosong sama keluarga korban. Dia cuma janji-janji tok," pungkas dia.