Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Upaya pemadaman api di TN Baluran, Situbondo (Instagram/btn_Baluran)

Situbondo, IDN Times – Kebakaran hutan dan lahan (Kahutla) yang melanda Taman Nasional Baluran Situbondo, Jawa Timur meluas. Dilaporkan, luas hutan dan lahan yang terbakar di kawasan tersebut seluas 160,61 hektare terhitung sejak api pertama kali muncul pada Senin 25 September 2023 lalu.

1. Api merembet ke lereng Gunung

Kebakaran hutan di TN Baluran, Situbondo (Instagram/btn_Baluran)

Humas Taman Nasional Baluran Situbondo, Joko Mulyono mengatakan, luas area di TN Baluran yang terbakar di hari pertama mencapai 88,66 hektare. Sedangkan di hari selanjutnya, api semakin menyebar hingga ke lereng gunung dan membakar lagi lahan seluas 71,95 hektare.

"Pada hari pertama dan hari kedua luas kebakaran hutan kami laporkan 88,66 hektare, dan hari ketiga 71,95 hektare. Semoga hari ini api bisa dikendalikan,” kata Joko, Jumat (29/9/2023)

2. Angin kencang penyebab cepatnya lahan terbakar

proses pemadaman api kebakaran TN Baluran Situbondo, (Instagram/btn_Baluran)

Joko mengatakan, jika pihaknya mengalami kesulitan untuk memadamkan api lantaran kencangnya hembusan angin dan banyaknya pohon serta ilalang kering yang mudah sekali terbakar. Bahkan pihaknya juga dibantu relawan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan 50 orang dari mitra taman nasional sekitar untuk memadamkan api.

"Embusan angin cukup kencang sehingga api dengan cepat menjalar dan kami sudah berusaha maksimal memadamkan api sejak awal diketahui kebakaran di Gunung Baluran," kata dia.

3. Akses wisatawan ditutup

Taman Nasional Baluran, Situbondo (Instagram/tn_baluran)

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Baluran Situbondo, Johan Setiawan telah mengambil langkah untuk menutup akses wisatawan ke TN Baluran Situbondo hingga 30 September 2023. Langkah ini diambil sebagai upaya meminimalisir adanya korban jiwa atas peristiwa kahutla tersebut. Selain itu, akses jalan ke TN Baluran Situbondo juga digunakan petugas untuk mobilisasi penanganan kebakaran hutan dan lahan di kawasan wisata tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team