Surabaya, IDN Times - Nama Manohara Odelia selama ini dikenal sebagai seorang selebriti dan mantan istri pangeran Kerajaan Kelantan. Namanya sempat tak terdengar selama beberapa saat. Usai namanya tenggelam, kini Manohara muncul kembali dengan identitas barunya yaitu sebagai calon legislatif dari Partai NasDem.
Mano, sapaan akrabnya, kini masih menginjak usia 26 tahun. Di usia yang tergolong millennial tersebut, Mano dapat menjalankan bisnisnya dengan lancar. Bahkan saat ini Mano juga menjadi aktifis lingkungan dengan berkeliling Indonesia.
"Beberapa bulan ini sering terjun-terjun meskipun bukan di Surabaya tapi kan saya caleg DPR RI. Saya keliling ke Papua, ke Kalimantan, ke hutan-hutan. Lihat masalahnya kita apa. Dan memang sedihnya menurut saya di Indonesia kesadaran masyarakat masih sangat kurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (11/1).
Wanita kelahiran Jakarta tersebut kini menjadi calon anggota DPR RI dapil Jatim 1, Surabaya-Sidoarjo. Menjadi caleg dari bukan daerah asalnya, Mano mengaku merasa tertantang. Apalagi Jatim 1 sering disebut-sebut sebagai Dapil neraka karena banyak tokoh besar seperti Ahmad Dhani dan politikus senior dari dapil tersebut.
"Katanya sih dapil neraka tapi so far saya turun di sini ya so far enjoy-enjoy aja
So far gak ada kesulitan. Masyarakat di sini sangat ramah sangat welcome dan saya senang saja sih ketemu sama masyarakat sini. Kita harus optimis. Apa gunanya nyaleg kalau kita pesimis," ungkapnya yakin.
Dara yang juga dinobatkan sebagai Duta Satwa Liar oleh Jakarta Animal Aid Network ini pun tengah disibukkan dengan agenda kampanye bersama partai politik. Mano memilih cara kampanye door to door dari pada mengadakan acara besar-besaran.
"Seperti kemarin bukan acara pencalegan tapi ke restoran ngobrol-ngobrol. Menurut saya itu lebih sama-sama bisa saling belajar saja kalau suasananya lebih santai seperti ini dibanding contoh satu di panggung dan yang lain nonton saja. Lebih bisa berinteraksi," tuturnya.
Namun ia menyadari di tengah kesibukannya, ia tidak dapat fokus dalam kampanye. Oleh karena itu Manohara berharap masyarakat Surabaya dan Sidoarjo tetap memilihnya meski tak sering menyambangi dua kota tersebut.
"Harapannya masyarakat memilih orang bukan dari kehadirannya tapi dari backgroundnya. Kebetulan lagi gak bisa sering ke sini saya kan juga relawan di Palu dan Lombok. Jadi memang mungkin gak sesering yang seharusnya di sini gara-gara bantu di Palu dan Lombok," tutur Manohara.
Ia juga berharap kalangan millennials dapat memilihnya bukan karena janji-janji yang diucap namun karena pengalaman dan latar belakang yang ia miliki.
"Saya sendiri thank god sudah cukup berpengalaman kalau dalam kehutanan atau dengan hewan dan memang fokus saya di situ. Hopefully millennials lihat dari contoh bukan pada saat kampanyenya saja," tutupnya.