Hari ke-10 Karhutla di Gunung Lawu Ngawi Diklaim Mereda
Ngawi, IDN Times - Hari ke-10 kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di gunung Lawu wilayah Kabupaten Ngawi Jawa Timur diklaim mulai mereda, Senin (9/10/2023). Untuk antisipasi api muncul kembali, petugas masih tetap disiagakan di lokasi.
1. Karhutla di Ngawi diklaim mereda
Dengan menggunakan sepeda motor sejumlah petugas gabungan dari Koramil dan Polsek Ngrambe terus melakukan penyisiran di hutan yang terbakar. Penyisiran tersebut untuk mengantisipasi titik api baru meski api sudah dapat dipadamkan di petak 22 dan 23 RPH Banjaran yang sebelumnya terbakar hebat sejak Jumat 6 Oktober hingga Sabtu 7 Oktober 2023 malam.
Sementara untuk di lokasi dekat dengan perkebunan teh masih menyisakan sisa-sisa bara api dan asap kecil. Akibat kebakaran di petak tersebut menambah banyak jumlah luasan hutan yang terbakar dari sebelumnya sekitar 2000 hektar di wilayah Kecamatan Kendal, Jogorogo, Grambe dan Sine.
2. Petugas menyisir sebanyak 2 kali sehari
Penyisiran dilakukan dua kali dalam seari, yaitu pada pagi dan sore hari. Jika menemukan sisa bara api, petugas untuk langsung mematikannya. Penyisiran serupa juga dilakukan petugas gabungan lainnya di wilayah terdampak kebakaran seperti di Kecamatan Kendal Jogorogo dan Sine.
Dikatakan Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, jika berhasil dimatikan Karhutla di gunung Lawu tersebut berkat sinergitas petugas gabungan.
"Alhamdulillah berkat sinergitas petugas gabungan, api di Lawu saat ini sudah merekda. Patroli api tetap kita lakukan untuk ansipasi titik api baru," katanya.
3. Luas hutan dan lahan yang terbakar 2000 hektar lebih
Untuk sementara ini, lanjut pak Antok, luasan hutan dan lahan yang tebakar menurut laporan di empat kecamatan yaitu Kendal, Jogorogo Grambe dan Sine 2000 hektar lebih.
"Data sementara 2000 hektar lebih luasan yang terbakar. Namun untuk pastinya yang tahu Perhutani ya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya kebakaran terus meluas hingga sempat merembet ke kebun teh Jamus pada hari Jumat (6/10/2023). Api berhasil dikendalikan setelah petugas gabungan melakukan upaya pemadaman darat dan udara water bombing.
