Banyuwangi, IDN Times - Bandara Banyuwangi resmi melayani penerbangan rute internasional untuk pertama kali. Penerbangan perdana rute internasional itu dari Kuala Lumpur-Banyuwangi telah berlangsung pada pagi ini, Rabu (19/12).
Penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia - Banyuwangi untuk perjalanan pulang pergi menggunakan maskapai Citilink. Pesawat yang digunakan merupakan jenis Airbus A-320 berkapasitas 180 penumpang.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menyampaikan penerbangan rute internasional ini merupakan sejarah baru sejak beroperasinya bandara pada 2011.
"Terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang terus mendukung Bandara Banyuwangi, juga kepada pihak Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Angkasa Pura II, yang semua bersinergi dengan cepat sehingga bisa mewujudkan penerbangan internasional ini," ujar Anas di Bandara Banyuwangi saat pembukaan penerbangan perdana Banyuwangi-Kuala Lumpur.
Dia mengatakan frekuensi penerbangan rute Banyuwangi - Kuala Lumpur berlangsung sebanyak 3 kali dalam sepekan, antara lain hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Sementara masing-masing setiap harinya melayani dua penerbangan untuk keberangkatan dan kembali (pulang pergi)
"Pembukaan rute ini pasti akan membawa dampak ekonomi yang besar bagi daerah. Pengembangan bandara ini akan menjadi penggerak ekonomi daerah," katanya.
Dalam penerbangan internasional perdana ini, tampak sebanyak 300 anak yatim mengiringi keberangkatan pesawat Citilink dari Bandara Banyuwangi menuju Kuala-Lumpur pukul 08.20 WIB. Alunan ayat suci Alquran dan selawat Nabi dilantunkan oleh ratusan anak yatim tersebut.
Dari Banyuwangi penumpang dilayani dengan nomor penerbangan QG 514, dan diperkirakan tiba di Kuala-Lumpur pukul 12.10 waktu setempat.
Sementara dari Malaysia menuju Banyuwangi, penerbangan akan berlangsung pada pukul 13.20 waktu setempat dengan nomor penerbangan QG 515 dan dijadwalkan tiba di Banyuwangi pukul 15.10 WIB.
"Dan yang paling penting, terima kasih dan mohon doa kepada semua warga Banyuwangi," katanya.
Menurutnya, dibukanya rute ini akan semakin meningkatkan aksesibilitas menuju Banyuwangi, sehingga bisa mendorong berbagai sektor ekonomi tumbuh, yang ujungnya berkontribusi pada kesejahteraan warga.
"Ini sesuai dengan komitmen Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam memeratakan pembangunan, termasuk di daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan nasional seperti Banyuwangi,” katanya.