Banjir Bondowoso, Khofifah Apresiasi Gerak Cepat Pembersihan

30 Jan 2020, 17:14 WIB

Kondisi banjir bandang di Bondowoso, Rabu (29/1). (Istimewa)

Bondowoso, IDN Times - Banjir bandang yang melanda Bondowoso Rabu (29/1) membuat 215 rumah terdampak dan 856 warga mengungsi. Warga pun banyak yang memutuskan untuk mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman. Sementara itum tim gabungan dari berbagai elemen juga terus melakukan pembersihan. Upaya pembersihan ini pun mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

“Hari ini saya turun ke desa Kalisat dan Sempol kecamatan Ijen Bondowoso yang kemarin terdampak banjir bandang. Proses pembersihan sangat cepat,” kata Khofifah dalam akun Instagramnya.

1. Berterimakasih pada semua pihak yang ikut lakukan evakuasi

Instagram.com/khofifah.ip

Menurut Khofifah, saat ini tanggap darurat harus diikuti rekonstruksi. Sebab, tanggul gunung suket jebol. Sementara plengsengan sungai sepanjang 8 km juga mengalami kerusakan. "Kepada relawan sebaiknya tetap bertahan sampai 4-5 hari ke depan. Prioritas sekolah agar senin proses belajar mengajar dapat berjalan kembali. Terima kasih Pemkab Bondowoso , TNI- POLRI dan semua relawan bergerak cepat," tambahnya.

2.Gubernur akan kembali setelah data-data lengkap

Kondisi banjir bandang di Bondowoso, Rabu (29/1). (Istimewa)

Sementara itu, dikuti dari ANTARA, Khofifah berjanji akan sesegera mungkin kembali ke Bondowoso untuk melakukan tindak lanjut pemulihan sosial. Ia akan kembali setelah data-data terdampak banjir bandang sudah lengkap. Khofifah juga terus berkoordinasi dengan Bupati Bondowoso, Salwa terkait kondisi terkini.

“Sesegera mungkin saya akan kembali ke Bondowoso untuk menyalurkan bantuan sosial. Untuk pemulihan yang lainnya masih akan dikoordinasikan lebih lanjut,” kata Khofifah.

3. Rekontruksi rumah masih perlu ditelaah lebih jauh

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat Mengunjungi Lokasi Banjir Bondowoso instagram.com/khofifahip

Khofifah mengatakan bahwa fokus Pemprov saat inni adalah mendata kerugian material para korban. Ia pun menyebut pendataan perlu telaah lebih jauh agar tak salah langkah.

“Yang berkaitan dengan individu, berbasis rumah tangga dan rekontruksi rumah yang terdampak seperti apa, atau bahkan di titik mana yang harus direlokasi, masih harus ditelaah bersama sama dengan memperhatikan kemungkinannya,” kata Khofifah.