Ayah Korban Pembunuhan Ponorogo Ceritakan Sikap Kasar Menantunya
- ARA menikah 1 tahun, sering cekcok karena masalah ekonomi
- Hartono suka minum dan pernah memukul istri
- Keluarga minta pelaku ditangkap dan dihukum berat
Ponorogo, IDN Times – Kematian tragis Alip Rahayu Arianti (ARA), 30 tahun, warga Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Jasad perempuan yang akrab disapa ARA itu ditemukan di hutan jati kawasan wisata Goa Lowo, Sampung, Ponorogo, Senin (12/8/2025). Dugaan pembunuhan pun mengemuka. Polisi juga telah menangkap satu orang yang diduga pelaku.
Sementara itu, Ayah korban, Agus Suyanto, dalam wawancara dengan IDN Times, menceritakan kalau anaknya Alip pernah mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya, Hartono.
1. Menikah 1 tahun, sering cekcok karena ekonomi
ARA menikah dengan Hartono sekitar 1 tahun 2 bulan lalu. Sang suami bekerja serabutan dan disebut sering memicu pertengkaran rumah tangga karena masalah ekonomi.
"Kalau cekcok sering, tapi kalau dianiaya, anak saya cerita baru sekali. Itu dipukul pakai tangan kosong, di rumah Pacitan," ujar Agus, Rabu (13/8/2025).
Meski begitu, Agus mengaku komunikasi dengan putrinya tetap terjalin, walau ARA jarang pulang ke rumah orang tuanya di Pacitan. Terakhir, korban mengirim pesan bahwa ia berencana pulang ke Bandar untuk menunggu anaknya yang akan berangkat berkemah dari sekolahannya.
2. Suka minum dan pernah memukul istri
Masih menurut Agus, Hartono juga memiliki kebiasaan minum minuman keras. “Suka minum. Itu juga salah satu pemicunya sering cekcok,” katanya.
Sebelum meninggal, ARA tinggal di Purwantoro bersama Hartono dengan status mengontrak rumah. Korban memiliki seorang anak dari pernikahan pertamanya yang kini duduk di kelas 6 SD.
3. Keluarga minta pelaku ditangkap dan dihukum berat
Agus menegaskan pihak keluarga ingin keadilan ditegakkan. “Pelaku harus ditangkap dan dihukum berat sesuai undang-undang,” tegasnya.
Agus mengaku sempat menghubungi Hartono setelah kabar duka datang, namun sang menantu mengaku belum tahu perihal kematian ARA. Saat dihubungi kembali, teleponnya sudah tidak aktif.
Kini, kasus ini tengah diselidiki polisi, sementara keluarga besar di Pacitan masih menanti jawaban atas kematian tragis putri mereka.
