Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pelecehan terhadap wanita. (IDN Times/ Agung Sedana)

Jember, IDN Times - Seorang pria paruh baya asal Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, ditangkap polisi setempat. Kakek berinisial SL alias MS (60) ini dilaporkan setelah melakukan pemerkosaan terhadap sejumlah bocah. Menurut informasi yang beredar, korban si kakek tersebut ada 5 orang.

1. Si kakek sudah ditahan

Ilustrasi tahanan/penjara. (IDN Times/ Agung Sedana)

Diberitakan sebelumnya, kakek tersebut nyaris menjadi sasaran amukan puluhan warga. Ia hampir dihajar massa setelah kepergok melakukan percobaan pemerkosaan terhadap bocah yang merupakan tetangganya pada Selasa (19/9/2023) lalu.

Kepala Sub Bagian Pembinaan Operasi Satreskrim Polres Jember, Ipda Dwi Sugiyanto membenarkan penangkapan si kakek tersebut. Saat ini, petugas masih melakukan penyidikan atas kasus tersebut. Terkait kabar penghakiman yang sempat dilakukan warga, ia menampiknya.

"Tidak benar. Terduga pelaku tidak sampai terluka karena dihajar warga. Kami sudah mengamankan terduga pelaku dan ditahan," kata Sugiyanto, dikutip pada Jumat (22/9/2023).

2. Modus pemerkosaan belum terungkap

Ilustrasi investigasi/penyidikan. (IDN Times/ Agung Sedana)

Sugiyanto menyebut, kasus tersebut saat ini sudah dilimpahkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ada 5 anak di bawah umur yang menjadi korban birahi si kakek.

"Pengakuan tersangka, tidak sampai terjadi persetubuhan. Hanya pencabulan saja," ungkapnya.

Terkait modus pencabulan terhadap 5 korban, Sugiyanto masih belum bisa menjelaskan secara detil. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah korban masih bisa bertambah. Polisi membuka lebar perlindungan bagi keluarga yang anaknya menjadi korban pencabulan untuk melapor.

"Pelaku mengaku sudah ada lima korban. Semua korban di bawah umur yang masih duduk di bangku SD. Mereka masih tetangga," katanya.

3. Sisi kelam si kakek dibalik permukaan

Ilustrasi tersangka. (IDN Times/ Agung Sedana)

Sebelumnya, Ketua RT setempat, Ainur Rofik mengatakan jika tindakan pelaku tersebut diketahui setelah salah seorang korban menceritakan kejadian yang ia alami kepada keluarganya. Kemudian, keluarga korban meminta bantuan warga sekitar untuk menangkap pelaku yang saat itu bersembunyi di rumahnya.

Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Ternyata, pencabulan yang dilakukan si kakek tersebut sudah sejak lama dilakukan. Para korbannya, takut untuk bercerita. Di kampung ia tinggal, pelaku terkenal sebagai orang yang pendiam dan aktif dalam kegiatan keagamaan. Rofiq tidak menyangka, jika pelaku mempunyai sisi hitam seperti yang saat ini terjadi.

"Korbannya lebih dari tiga. Tapi pelaku ngakunya cuma tiga," kata Rofik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team