Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pembelajaran tatap muka di sekolah (dokumen/IDN Times)

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 4.136 sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur (Jatim) sudah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal ini seiring dengan berubahnya Jatim menjadi level 1 menurut asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Sudah 100 persen PTM," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi, Senin (20/9/2021).

1. Pembelajaran dilakukan hybrid, usai PTM tetap wajib lanjut PJJ dari rumah

Ilustrasi pembelajaran tatap muka di sekolah (dokumen/IDN Times)

Wahid menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengevaluasi PTM terbatas di Jatim. Pertama, sekolah melakukan hybrid learning, yaitu perpaduan luring dan daring. Kemudian menambah estimasi waktu PTM melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Karena PTM hanya 2 jam, maka kekurangan ditambahi pada pembelajaran jarak jauh.  Setelah pulang sekolah mengikuti PTM, di rumah mengikuti PJJ," katanya.

2. PTM di sekolah dapat diikuti siswa yang PJJ karena kecanggihan teknologi

Wali Kota Eri saat menjadi guru dalam simulasi sekolah tatap muka. Dokumentasi Istimewa

Lebih lanjut, Wahid menuturkan, sudah banyak sekolah yang memanfatakan teknologi digital. Sehingga memungkinkan PTM di kelas bisa diikuti secara langsung oleh siswa yang mengikuti PJJ dari rumah. 

"Bahkan siswa bisa berinteraksi dan bertanya dengan guru dan berinteraksi dengan teman-temannya yang melkaukan PTM di sekolah," ucap dia.

3. Usai KBM, siswa harus segera pulang

Ilustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemik (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Dalam penerapan PTM ini masih terdapat siswa yang tidak langsung pulang alias nongkrong ke warung dan cafe usai sekolah. Wahid pun menginstruksikan ke para kepala sekolah agar memberikan himbauan kepada siswa untuk langsung pulang setelah selesai PTM. 

"Dan pada beberapa jam berikutnya ada PJJ.  Sehingga keberadaan siswa termonitor," tegasnya.

Editorial Team