Dokter Klinik Rawat Inap di Nganjuk Meninggal Terpapar COVID-19

Ia memiliki gejala seperti flu

Nganjuk, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali berduka. Seorang dokter umum di Kabupaten Nganjuk meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Dokter umum yang gugur akibat COVID-19 itu bernama dr Didik Jama'adi. Dia meninggal dalam perawatan di rumah sakit Pare, Kabupaten Kediri.

"Benar, anggota IDI Nganjuk (dr. Didik Jama'adi) telah meninggal dunia pada Selasa, 19 Januari 2021. Semoga almarhum diberi tempat terbaik oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan," kata dr Arief Subiyanto, Ketua IDI Cabang Nganjuk dihubungi IDN Times, melalui WhatsApp, Rabu (20/1/2021).

1. Gejala awal karena sakit flu

Dokter Klinik Rawat Inap di Nganjuk Meninggal Terpapar COVID-19Almarhum Dokter Didik Jama'adi. Facebook.com/Didik Jamaadi

Sebelum meninggal dunia, pimpinan klinik rawat inap Sahabat Keluarga, di Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk tersebut mengalami gejala flu yang mengarah pada COVID-19. Kemudian, pada tanggal 18 Januari 2021, dokter Didik dirujuk ke RSUD Pare, Kabupaten Kediri untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Gejala awal seperti flu. Mulai dirawat tanggal 18 Januari. Sampai sekarang (hasil swab) saya belum dapat informasinya. Probable COVID-19," kata Arief.

2. Almarhum memiliki penyakit Obesitas

Dokter Klinik Rawat Inap di Nganjuk Meninggal Terpapar COVID-19Ucapan duka cita/Klinik Sahabat Keluarga

Sehari setelah dirawat di rumah sakit, kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Nganjuk itu kemudian meninggal dunia. Arief menyebut, almarhum memiki penyakit obesitas atau penumpukan lemak yang sangat tinggi di dalam tubuh sehingga membuat berat badan di luar batas ideal.

"Sepertinya (penyakit) obesitas," jelas Kepala Puskesmas Prambon, Nganjuk tersebut. Saat ini, Arief mengaku belum mengetahui asal muasal almarhum tertular corona.

Meninggalnya Didik menambah deretan dokter anggota IDI Nganjuk yang gugur sebagai pahlawan kemanusian COVID-19. Tercatat sudah ada 2 dokter terbaik IDI Nganjuk yang gugur karena terpapar COVID-19. Sebelumnya, pada 28 Desember 2020 lalu, dokter Evet Tinu meninggal dunia setelah hasi test swabnya dinyatakan positif COVID-19.

"Saya belum tahu darimana terpaparnya. Ada 2 (dokter meninggal karena COVID-19), semoga tidak ada lagi," tandasnya.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Dokter di Nganjuk Meninggal  karena COVID-19

3. Klinik sahabat keluarga ditutup sementara

Dokter Klinik Rawat Inap di Nganjuk Meninggal Terpapar COVID-19Surat edaran imbauan penutupan klinik sahabat keluarga. IDNTimes/Facebook.com/Jie Ka Nganjuk

Sementara itu, Dinas Kesehatan setempat mengeluarkan surat edaran imbauan penutupan sementara seluruh aktivitas pelayanan kesehatan di klinik sahabat keluarga yang merupakan tempat praktek dokter Didik.

Di dalam isi surat itu disebutkan, Imbauan dikeluarkan berdasarkan hasil pemeriksaan tes swab tenaga kesehatan yang bekerja di klinik tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.

Penutupan sementara terhitung mulai tanggal 19 sampai dengan 31 Januari mendatang. Untuk pelayanan kesehatan dialihkan ke Puskesmas Bagor. Pihak klinik diminta menyemprot cairan disinfektan serta semua tenaga kesehatan yang bekerja di klinik tersebut untuk melakukan isolasi mandiri. 

Baca Juga: Bertambah Lagi, Ini Daftar Dokter di Jatim yang Gugur karena COVID-19

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya