Museum Kematian UNAIR Raih Penghargaan Museum Terunik 2018

Kampanyekan kematian sebagai hal yang dekat dengan manusia

Surabaya, IDN Times - Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP Universitas Airlangga (UNAIR) raih Anugerah Purwakalagrha Indonesia Museum Awards 2018. Dari 435 museum yang masuk nominasi, museum ini menjadi satu-satunya museum terunik di Indonesia. 

"Ini merupakan prestasi yang tak diduga. Hanya saja, selama tiga tahun terakhir, Komunitas Jelajah sebagai penyelenggara mengamati proses perkembangan dan berbagai inovasi yang telah dilakukan museum ini," kata Kepala Museum Etonografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP UNAIR, Toetik Koesbardiati, melalui keterangab tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (16/10). 

Baca Juga: Dianggap Peduli Museum, Risma Diganjar Penghargaan Nasional

1. Museum "Kematian" ini bisa menjadi sarana riset yang baik

Museum Kematian UNAIR Raih Penghargaan Museum Terunik 2018Dok. IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Toetik menjelaskan bahwa museum tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi dan rekreasi. Keunggulan lain museum ini adalah fungsinya sebagai sarana riset atau penelitian. "Keunggulan museum ini adalah wahana risetnya," imbuhnya. 

2. Topik kematian diambil karena sangat dekat dengan manusia

Museum Kematian UNAIR Raih Penghargaan Museum Terunik 2018Dok. IDN Times/Istimewa

Tema kematian dianggap menjadi keunikan museum ini. Bagi Toetik, kematian adalah siklus kehidupan yang sangat dekat dengan manusia, karenanya menarik untuk dikaji lebih dalam. @@"Walaupun di masyarakat kematian cukup ditakuti dan jarang dibicarakan, kematian merupakan hal yang paling penting untuk dipikirkan oleh manusia," beber dia. 

3. Mueum ini akan terus menelurkan berbagai inovasi

Museum Kematian UNAIR Raih Penghargaan Museum Terunik 2018Dok. IDN Times/Istimewa

Terakhir, Toetik berjanji akan menelurkan inovasi lainnya. Melalui museum ini, ia tidak ingin menjadikan kematian sebagai hal yang tabu. 

"Ke depan Museum Etnografi dan Pusat Kajian Kematian FISIP UNAIR akan terus melakukan berbagai inovasi dan gebrakkan untuk terus mendalami beragam proses budaya kematian yang ada di Indonesia," tutup Toetik. 

Baca Juga: 6 Museum di Jatim yang Wajib Kamu Kunjungi, Salah Satunya Ada di Ngawi

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya