Cegah Mewabahnya Corona, Surabaya Lakukan 7 Hal Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times – Jumlah korban positif virus corona yang terus meningkat membuat seluruh daerah langsung sigap membuat beragam kebijakan. Hal tersebut juga berlaku di Surabaya, kegiatan yang mendatangkan kerumunan massa ditunda. Sekolah juga diliburkan. Selain itu, Pemkot Surabaya juga menyediakan kebutuhan masker, penyemprotan disinfektan, hingga menyediakan hand sanitizer.
1. Liburkan seluruh sekolah
Meski belum ada pasien positif corona di Surabaya, pemkot terus merespons pencegahan penyebaran Covid-19. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memutuskan untuk meliburkan sekolah hingga 21 Maret 2020.
Untuk pelajar SD/MI dan SMP/MTs, Dispendik Surabaya menginstruksikan agar guru memberikan tugas kepada siswanya. Sehingga, siswa tetap punya kesibukan belajar, tidak membiarkan anak bebas bermain begitu saja.
Hanya siswa kelas XII SMK yang tetap melakukan Ujian Nasional (UN). Kebijakan itupun diambil oleh Pemprov Jatim, mengingat mereka yang berwenang membawahi jenjang SMA/SMK.
2. Universitas terapkan kuliah daring
Kegiatan belajar mengajar di tingkat universitas juga mengalami perubahan. Seluruh mahasiswa diminta tetap berada di tempat tinggalnya. Kuliah daring menjadi solusi yang dikeluarkan oleh beberapa perguruan tinggi di Surabaya.
Hampir semua kegiatan dialihkan menjadi kegiatan online, mulai dari kelas hingga UTS. Pelaksaan wisuda di beberapa kampus di Surabaya pun ditunda sebagai langkah antisipasi
Baca Juga: Risma Siapkan Website Lawan Covid-19, Ini Bocoran Isinya
3. Layanan kependudukan online
Bentuk pelayanan yang disediakan oleh pemkot juga dialihkan menjadi bentuk digital. Layanan kependudukan salah satunya. Biasanya masyarakat yang membutuhkan layanan ini akan mendatangi Mall Pelayanan Publik Siola. Namun saat ini, pemkot menyediakan pelayanan digital mulai dari administrasi hingga tanda-tangan.
4. Pemkot siapkan website pencegahan corona
Pada situasi seperti sekarang, pemberian edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan. Pemkot Surabaya pun berinisitatif membuat website ‘Lawan Covid-19’. Website itu rencananya akan di-launching pada Rabu mendatang (18/3).
Di situs tersebut nantinya juga akan tersedia panduan untuk melawan dan mencegah Covid-19. Risma berharap seluruh lapisan masyarakat bisa mengakses kanal yang nantinya akan ditransformasikan menjadi aplikasi tersebut
5. Tiadakan Car Free Day
Seperti yang diketahui, penularan Covid-19 lebih rentan terjadi saat banyak orang yang berkerumun. Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya meniadakan Car Free Day (CFD) untuk sementara waktu.
Peniadaan ini dilakukan di semua titik CFD Kota Surabaya. Di antaranya, Jalan Raya Darmo (Taman Bungkul), Jalan Tunjungan, Jalan Jemur Andayani, Jalan Kembang Jepun, dan Jalan Raya Kupang Indah.
6. Tutup museum hingga coworking space
Dilansir dari media sosial callcenter112, mereka menyebarkan informasi bahwa beberapa museum di Surabaya tidak menerima kunjungan wisatawan hingga waktu yang belum ditentukan. Museum-museum tersebut diantaranya adalah Museum 10 Nopember, Museum WR Supratman, Museum Surabaya, Museum HOS Tjokroaminoto, Museum Dr. Soetomo, Museum Pendidikan Surabaya ditutup hingga dua minggu ke depan. Selain itu, fasilitas publik seperti coworking space juga ditutup hingga waktu yang belum ditentukan
7. Siapkan masker dan hand sanitizer untuk masyarakat
Selain menutup dan mengganti pola pelayanan menjadi digital, Pemkot juga melakukan upaya pencegahan lainnya. Risma sudah lama mempersiapkan stok masker di seluruh kelurahan yang ada di Kota Pahlawan. Masker itu akan dibagikan ke warga jika terjadi kondisi emergency. Namun pemkot dan seluruh masyarakat tentu berharap bahwa virus corona tidak akan sampai menyebar luas di Surabaya.
Selain itu, Dinkes Surabaya juga membuat hand sanitizer sendiri. Antiseptik itu akan disebar di berbagai fasilitas umum.
Baca Juga: Stok Menipis, Pemkot Surabaya Buat dan Sebar Hand Sanitizer Sendiri