Salah Satu Korban Pesawat TNI AU Pernah Misi Kemanusiaan ke Palestina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Duka mendalam menimpa TNI Angkatan Udara (AU) usai 4 anggotanya tewas akibat kecelakaan 2 pesawat jenis EMB-314 Super Tucano di Gunung Kundi Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan pada Kamis (16/11/2023) pukul 11.18 WIB. Keempat awak pesawat tersebut adalah Letkol Yuda Seta, Kolonel Sandhra Gunawan, Marsekal Pertama (Marsma) Subhan, dan menjadi Marsma Widiono Hadiwijaya.
Namun, ternyata belum lama ini Marsma Subhan telah melakukan misi kemanusiaan di Palestina. Ia membawa bantuan kepada warga yang tengah mengalami penjajahan di sana.
1. TNI AU membenarkan jika Marsma Subhan telah melakukan misi kemanusiaan di Gaza Palestina
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Agung Sasongkojati membenarkan jika Marsma Subhan belum lama ini melakukan misi kemanusiaan di Gaza Palestina. Misinya ini bahkan telah menjadi perhatian nasional karena menyeruaknya kembali perang di Palestina.
"Seminggu yang lalu Subhan adalah yang memimpin kegiatan pengiriman bantuan ke Gaza. Itu adalah misi kemanusiaan untuk warga Palestina," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (17/11/2023).
Berita kematiannya mengejutkan banyak pihak karena sosok Subhan yang berhati besar. Alasan itulah yang membuat ia memimpin langsung pengiriman bantuan ke Palestina meskipun memiliki resiko tinggi. Misi ini dilakukan pada Kamis (9/11/2023) lalu.
Baca Juga: 4 Korban Pesawat Super Tucano Jatuh Naik Pangkat Luar Biasa
2. Agung mengenang sosok Subhan adalah siswanya yang cemerlang
Dengan mata berkaca-kaca, Agung mengingat Subhan adalah siswanya yang cemerlang saat masih di akademi. Ia masih belum percaya jika siswanya ini mendahului dirinya gugur. Ia masih merasa terpukul dengan kepergian Subhan.
"Saya kenal baik dengan dia (Subhan), dia adalah siswa saya yang sangat cemerlang dan smart. Seharusnya ia jadi calon pimpinan kita di masa depan," tegasnya.
Alasan ini juga yang membuat Subhan memimpin pasukan yang menbawa bantuan di dekat Gaza. Ia merupakan sosok Komandan Wing Lanud Abdulrahman Saleh.
3. Agung menegaskan jika keempat korban adalah putra terbaik bangsa
Lebih lanjut, Agung kembali menegaskan jika keempat korban jatuhnya pesawat TNI AU adalah putra-putra terbaik bangsa. Alasan itu yang membuat mereka mendapatkan kehormatan kenaikan pangkat luar biasa.
"Mereka adalah putra-putra terbaik bangsa. Keempatnya mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa," pungkasnya.
Baca Juga: Suasana Haru Pemakaman 3 Korban Pesawat Super Tucano di Malang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.