Proyek Rp480 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Besar Malang Batal

Pedagang tak perlu resah lagi masalah relokasi

Malang, IDN Times - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) untuk melakukan revitalisasi pada Pasar Besar Kota Malang dipastikan gagal. Padahal rencana pembangunan ulang pasar terbesar di Kota Malang ini sebelumnya digembar-gemborkan akan terlaksana pada 2024.

Hal ini dikarenakan pemerintah pusat belum memberi respon terkait pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Artinya pemerintah pusat belum memberikan lampu hijau pada proyek bernilai ratusan miliar ini.

1. Proyek revitalisasi Pasar Besar diketahui memiliki nilai Rp480 miliar

Proyek Rp480 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Besar Malang BatalPotret Pasar Besar Kota Malang. (Twitter/@adeprst)

Pemkot Malang sebelumnya telah mengajukan proyek revitalisasi Pasar Besar yang terletak di Jalan Pasar Besar, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang kepada pemerintah pusat sejak 2022. Oleh karena itu, mereka berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) dan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) RI yang akan mengambil alih proyek ini selanjutnya.

Kemudian mereka mengusulkan dana Rp480 miliar dari APBN untuk proses revitalisasi ini. Sementara Pemkot Malang akan mengucurkan dana Rp4 miliar dari APBD untuk relokasi pedagang hingga pembangunan Pasar Besar selesai.

Saat mendekati tahun 2024, pedagang Pasar Besar resah karena mereka enggan pindah atau direlokasi ke tempat baru selama revitalisasi Pasar Besar. Pasalnya mereka belum mendapatkan kepastian di mana lokasi relokasi ini akan disediakan. Hingga akhirnya Ketua DPRD Kota Malang sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar), I Made Riandiana Kartika menyatakan rencana proyek ini gagal total.

Baca Juga: Harga Beras dan Gula Pasir di Pasar Besar Ngawi Meroket

2. Ketua DPRD Kota Malang memastikan proyek revitalisasi Pasar Besar gagal total

Proyek Rp480 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Besar Malang BatalPotret Pasar Besar Kota Malang. (Twitter/@adeprst)

Made memastikan jika rencana proyek revitalisasi Pasar Besar yang direncanakan terealisasi pada 2024 dinyatakan gagal total. Ini dikarenakan proyek ini belum mendapat restu dari pemerintah pusat. Sehingga anggaran yang sudah direncanakan sejak setahun yang lalu ini tidak kunjung disetujui.

"Saya sudah memanggil Dinas Pasar (Diskopindag) dan Ketua TAPD (Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah), ternyata belum ada kejelasan terkait dengan bantuan APBN untuk Pasar Besar. Jadi dipastikan 2024 tidak ada agenda apapun terkait Pasar Besar," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (7/11/2023).

Namun, menurutnya kepastian ini menjawab kekhawatiran para pedagang terkait rencana relokasi pada mereka. Yang artinya tidak akan ada relokasi pedagang karena Pasar Besar tidak jadi mendapatkan revitalisasi dari pemerintah pusat.

"Tidak akan ada pembongkaran dan tidak ada relokasi. Karena anggarannya sama sekali tidak ada untuk itu. Jadi setidaknya ini menjawab keresahan masyarakat," jelasnya.

3. DPRD Kota Malang dan Pemkot Malang kini harus mengubah rancangan pembangunan Kota Malang 2024

Proyek Rp480 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Besar Malang BatalUnsplash

Meskipun revitalisasi Pasar Besar dibatalkan, bukan berarti tugas DPRD Kota Malang dan Pemkot Malang selesai sampai di sini. Dengan kepastian ini, mereka harus merombak kembali rancangan pembangunan Kota Malang tahun 2024. Pasalnya rancangan yang sudah dibentuk sebelumnya mencantumkan revitalisasi dan relokasi Pasar Besar Kota Malang.

PJ Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat juga diminta oleh DPRD Kota Malang untuk mengubah Badan Musyawarah (Banmus) untuk berfokus pada aspek-aspek lain. Salah satunya pada pengendalian inflasi dan pengentasan kemiskinan di Kota Malang.

"Sementara kejelasan Pasar Besar kita minta Pak PJ Wali Kota untuk kembali berkoordinasi dengan pusat. Karena revitalisasi ini merupakan usulan dari Kementerian Perdagangan," pungkas Made.

Baca Juga: Kalah dari TikTok Live, Pedagang Pasar Besar Malang Makin Ditinggalkan

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya