Kalah dari TikTok Live, Pedagang Pasar Besar Malang Makin Ditinggalkan

Para pedagang bingung cara meningkatkan pembeli

Malang, IDN Times - Seorang pedagang pakaian di Pasar Besar Kota Malang viral di media sosial setelah curhat kondisi pasar yang kian sepi. Ia mengatakan kalau kondisi ini diakibatkan pedagang konvensional kalah saing dengan mereka yang berdagang di TikTok Live.

Curahan ini dibagikan oleh akun TikTok, @TantriHanif, yang memperlihatkan kondisi pasar yang sepi melompong. Ia membagikan video dengan mengatakan kondisi pasar yang sepi sejauh mata memandang. Unggahan tersebut telah 1,1 juta kali ditonton, mendapatkan 36,7 ribu like, 3.238 komentar, diarsipkan sebanyak 2.241 kali, dan 2.514 kali dibagikan.

1. Pedagang Pasar Besar Malang sudah terpukul sejak COVID-19, kini kalah saing dengan TikTok Live

Kalah dari TikTok Live, Pedagang Pasar Besar Malang Makin DitinggalkanKondisi Pasar Besar yang kian sepi dibagikan Hanifah di TikTok. (TikTok/@TantriHanif)

Pemilik akun @TantriHanif, Hanifah mengaku sebenarnya para pedagang Pasar Besar sudah mengalami penurunan omzet sejak Pandemik COVID-19. Saat itu, mereka tidak bisa berjualan lagi dikarenakan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Setelah Pandemik COVID-19 mereda dan PSBB dicabut, harapan mereka kembali karena bisa berjualan kembali. Namun, kenyataannya pembeli tidak lagi kembali ke pasar karena susah terbiasa membeli barang melalui e-commerce.

"Sekarang saya mendapatkan omzet kotor sehari mungkin hanya Rp3 juta, itu saja untung-untungan. Padahal sebelum pandemik saya pernah mendapatkan omzet Rp45 juta," terangnya saat ditemui di Pasar Besar Kota Malang pada Sabtu (16/9/2023).

Saat IDN Times datang ke Pasar Besar Kota Malang, suasana pasar memang lengang dan tidak banyak riuh pembeli. Terutama pada blok pedagang pakaian yang tidak seramai biasanya sebelum Pandemik COVID-19. Para pedagang lebih banyak mengobrol sambil menunggu ada pembeli, beberapa juga sibuk dengan menekan-nekan papan smartphone.

Baca Juga: Pasar Besar Madiun Kembali Buka, Transaksi Jual Beli Masih Sepi

2. Hanifah mengatakan jika TikTok Live adalah yang paling signifikan dampaknya

Kalah dari TikTok Live, Pedagang Pasar Besar Malang Makin DitinggalkanHanifah curhat Pasar Besar kian sepi karena TikTok Live. (TikTok/@TantriHanif)

Ketika disinggung terkait aplikasi apa yang paling meresahkan mereka, Hanifah menjelaskan jika sejak ada TikTok Live para pembeli mulai sepi ke Pasar Besar Kota Malang. Padahal menurutnya dagangan mereka tidak terlalu terdampak meskipun muncul e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, sampai Lazada.

"Padahal dulu tidak terlalu berdampak meskipun sudah ada Shoope, Lazada, atau Tokopedia. Tapi sejak ada TikTok Live itu benar-benar membuat pengunjung drop sampai 60 persen lebih," bebernya.

Tidak hanya itu, dulu biasanya banyak pembeli yang datang ke tokonya untuk menjual lagi pakaian darinya, ia biasanya bisa meraup untung Rp5 juta sampai Rp20 juta dari mereka. Kini jumlah pembeli yang mencari pakaian untuk dijual kembali juga berkurang, kini keuntungan dari mereka hanya Rp4 juta sampai Rp5 juta saja.

Ia sempat bertanya pada pembeli yang biasanya mencari pakaian untuk dijual kembali, menurutnya mereka kini membeli pakaian secara daring. Mereka kini bisa membeli langsung ke Jakarta, tidak perlu membeli di Kota Malang lagi.

Ia mengatakan jika membeli dari aplikasi TikTok Live bisa lebih murah karena mendapatkan subsidi gratis ongkos kirim, sehingga lebih mudah dan bisa memesan dari rumah. Sementara membeli ke pasar langsung bisa lebih mahal dan mengeluarkan biaya lagi untuk bensin juga.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah mulai turun tangan untuk meningkatkan lagi gairah di Pasar Besar Kota Malang. Ia juga berharap bisa mendapatkan pelatihan e-commerce agar bisa ikut berjualan secara online juga.

"Harapan kami agar Pasar Besar lebih dibangkitkan lagi, sehingga banyak yang ke sini lagi. Saya melihat para pedagang kasihan karena sepi pembeli. Kalau mau berjualan online, bagaimana dengan yang sudah sepuh-sepuh karena pasti mereka gaptek (gagap teknologi)," jelasnya.

3. Pedagang Pasar Besar dalam sehari mengaku hanya merasakan untung Rp100 ribu

Kalah dari TikTok Live, Pedagang Pasar Besar Malang Makin DitinggalkanKondisi Pasar Besar yang kian sepi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Sementara itu pedagang lain di Pasar Besar Kota Malang bernama Jamiludin mengaku kini seringkali hanya mendapatkan omzet kotor Rp1 juta dalam sehari. Jika dihitung-hitung, keuntungan yang ia hasilkan hanya Rp100 ribu dalam sehari.

Ia mengakui jika sejak kehadiran TikTok Live membuat kondisi Pasar Besar Kota Malang sangat sepi. Bahkan yang datang lebih banyak bukan lagi pembeli, tapi anak-anak yang bermain lari-larian di tengah pasar.

"Sekarang sangking sepinya kadang hanya ada anak-anak kecil main sepeda sampai sepak bola. Ini kan miris sekali," terang pria yang sudah berjualan di Pasar Besar Kota Malang sejak 2006 ini.

Jamil menceritakan jika ia belum berpindah jualan ke TikTok Live karena belum pagam cara menggunakannya. Ia maksimal hanya berjualan melalui WhatsApp, pasalnya ia hanya paham menggunakan aplikasi chatting ini.

Baca Juga: Apa Arti Kata Wir? Lagi Viral di TikTok!

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya