Penipuan Berkedok Endorse di Malang Viral

Korban dipaksa berfoto telanjang

Malang, IDN Times - Viral di media sosial sejumlah warga Kabupaten Malang mengalami penipuan berkedok endorse di sosial media Instagram. Kasus ini terungkap setelah 2 orang korban yang mengadukan penipuan ini kepada pihak Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Malang.

"Di Polres Malang ada laporan (penipuan berkedok endorse) via DM (Direct Message) ke akun Instagram resmi Polres Malang. Para korban kita arahkan untuk membuat Laporan (LP) Kepolisian segera," terang Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik saat dikonfirmasi pada Jumat (14/04/2023).

1. Modus penipuan berkedok endorse yang dilakukan pelaku menyasar perempuan di Kabupaten Malang

Penipuan Berkedok Endorse di Malang ViralIlustrasi seorang wanita sedang membuat konten untuk media sosial. (Pexels.com/RODNAE Productions)

Taufik menjelaskan jika modus yang digunakan pelaku adalah dengan menghubungi korban-korbannya via DM Instagram. Biasanya yang diincar adalah perempuan yang aktif memposting foto atau Instagram Stories. Mereka lalu menawarkan korbannya untuk menjadi model endorse berbagai produk dengan bayaran Rp300 ribu sampai Rp1 juta.

Dengan uang tersebut, tentu saja para korban tergiur untuk menjadi model endorse. Setelah terjebak, pelaku akan memaksa para korbannya untuk mengirimkan foto tanpa busana. Pelaku biasanya meminta foto wajah dan full badan tanpa busana.

Setelah mendapatkan foto bukannya memberikan hak korbannya, pelaku justru mengancam akan menyebar foto bugil korbannya. Hal ini dilakukan untuk memeras korban dengan meminta sejumlah uang.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Terjang Ngantang, Kabupaten Malang

2. Korban penipuan berkedok endorse rata-rata adalah remaja berusia 14-17 tahun di Kabupaten Malang

Penipuan Berkedok Endorse di Malang ViralCiri modus penipuan berkedok endorse. (Dok Humas Polres Malang)

Taufik menjelaskan jika incaran para pelaku biasanya adalah remaja yang aktif bersosial media. Para korban biasanya sangat tertarik untuk mendapatkan endorse tersebut dan tidak menyadari jadi korban penipuan.

"Korban-korbannya biasanya antara usia 14-17 tahun. Pelaku mengancam korban akan membagikan foto tanpa busana korban di media sosial," bebernya.

Sampai saat ini, Taufik mengatakan sidah ada 2 yang mengadukan penipuan berkedok endorse ini. Mereka melapor via DM ke akun Instagram resmi Pokres Malang, @polresmalang_polisiadem.

3. Polres Malang membuat hotline untuk korban-korban penipuan berkedok endorse di Kabupaten Malang

Penipuan Berkedok Endorse di Malang ViralKasi Humas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik. (Foto: Rizal Adhi Pratama)

Polres Malang menduga ada lebih banyak korban yang terkenal penipuan berkedok endorse ini. Oleh karena itu, jika ada masyarakat yang menjadi korban agar segera melaporkan kejadian tersebut ke Satreskrim Polres Malang.

Pihak Polres Malang juga membuka hotline agar para korban bisa segera melaporkan ke nomor WhatsApp 0811482000. Dengan begitu kasus ini bisa segera ditangani dan pihak kepolisian segera menemukan titik terang.

"Polres Malang mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada. Dan masyarakat yang menjadi korban mihon segera lapor, Polres Malang membuka layanan call center 110 melalui aplikasi Soegab Polres Malang di nomor WhatsApp 0811482000," pungkasnya.

Baca Juga: Modus Penipuan Online Berkedok Kurir Paket Menghantui Kota Malang

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya