Museum HAM Munir akan Dibangun di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya dianggap selaras dengan napas Munir

Malang, IDN Times - Museum HAM Omah Munir yang rencananya akan berdiri di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu tampaknya urung terealisasi. Pasalnya Yayasan Museum HAM Munir memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Pemerintah Kota Batu. Ini menyusul habisnya kesabaran Yayasan Museum HAM Omah Munir karena bangunan yang sudah berdiri sejak setahun yang lalu ini tidak kunjung diresmikan.

Melihat kondisi tersebut, membuat Ketua Yayasan Museum HAM Munir, Suciwati harus mencari lokasi lain untuk mendirikan Museum HAM Munir. Ia akhirnya mendapatkan tawaran untuk membangun museum penghormatan atas jasa-jasa pejuang HAM, Munir Said bin Abi Thalib, di Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB).

1. Munir dan FH UB memiliki hubungan sejarah yang sangat lekat

Museum HAM Munir akan Dibangun di Fakultas Hukum Universitas BrawijayaKunjungan siswa/siswi SD di Museum HAM Omah Munir. (Twitter/@MuseumHAM_Munir)

Suciwati mejelaskan jika Munir dan FH UB memiliki hubungan sejarah yang sangat lekat. Pria asal Kota Batu ini merupakan alumni FH UB dan pernah menjadi Ketua Senat FH UB pada tahun 1989. Sehingga akan lebih baik jika Museum HAM Munir didirikan di FH UB yang melahirkan sosok pejuang HAM ini.

"Munir dulu merupakan Ketua Senat di Fakultas Hukum UB. Sehingga sangat terasa nafas perjuangan Munir yang masih lekat di sana," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (29/9/2023).

Tidak hanya didirikan Museum HAM Munir, bangunan Ballroom di Fakultas Hukum UB juga akan diubah namanya. Kemudian ia akan menjadi Ballroom Munir untuk menghormati pejuang HAM yang lahir pada 8 Desember 1965 ini.

Baca Juga: Berpolemik dengan Pemkot Batu, Museum HAM Munir Urung Diresmikan

2. Museum HAM Munir di UB diharapkan segera terealisasi dalam waktu dekat

Museum HAM Munir akan Dibangun di Fakultas Hukum Universitas BrawijayaKunjungan siswa/siswi SD di Museum HAM Omah Munir. (Twitter/@MuseumHAM_Munir)

Suciwati melanjutkan jika ide untuk membangun Museum HAM Munir di Fakultas Hukum UB saat ini dalam tahap kurasi. Ia berharap pembangunan bisa segera terealisasi. Sehingga mereka bisa segera memindahkan barang-barang Yayasan Museum HAM Munir dari bangunan di Kelurahan Sisir ke Fakultas Hukum UB.

Suciwati mengaku sangat antusias untuk melihat Museum HAM Munir di Fakultas Hukum UB. Pasalnya suasana kampus pasti akan lebih kental untuk pendidikan HAM yang tengah mereka rancang untuk pengunjung museum. Sehingga mereka yang datang memang benar-benar memiliki keinginan untuk belajar terkait HAM.

"Saya kira pendidikan HAM akan berjalan efektif jika museum memang ada di UB. Kemudian akses pengunjung ke sini juga lebih mudah dan bagus," bebernya.

Jika bangunan museum di Fakultas Hukum UB rampung, mereka akan memindahkan semua barang terkait Munir ke bangunan tersebut. Sehingga Museum HAM Omah Munir yang ada di Jalan Bukit Berbunga Nomor 2, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Batu akan dinonaktifkan.

3. Suciwati kecewa dengan inkonsistensi Pemkot Batu pada Museum HAM Munir

Museum HAM Munir akan Dibangun di Fakultas Hukum Universitas BrawijayaMuseum HAM Omah Munir yang tak kunjung diresmikan Pemkot Batu. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Suciwati juga menyinggung kekecewaannya dengan inkonsistensi Pemkot Batu dalam merampungkan Museum HAM Omah Munir. Ia merasa Pemkot Batu setengah-setengah dalam mendirikan Museum HAM Munir sehingga kejelasan kapan museum tersebut diresmikan juga digantungkan. Padahal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur telah memberikan instruksi agar Museum HAM Munir dibangun oleh Pemkot Batu dengan bekerjasama dengan Yayasan Museum HAM Munir.

"Saya menemukan banyak inkonsistesi, sehingga kami memutuskan mengakhiri kerja sama ini. Ini perlu dilakukan karena kami memiliki tanggung jawab publik yang besar agar museum itu terselesaikan," tegasnya.

Lebih lanjut, Suciwati me-warning Pemkot Batu untuk tidak lagi mencantumkan nama Munir pada museum yang ada di Kelurahan Sisir. Pasalnya Yayasan Museum HAM Munir sudah tidak terlibat lagi dengan kerjasama apapun dengan Pemkot Batu.

Baca Juga: Yayasan Museum Omah Munir Layangkan Somasi ke Pemkot Batu

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya