Mantan Napiter Bom Bali 1 Dapat Gelar Doktor dari UMM

Ali mendapatkan gelar doktoral PAI

Malang, IDN Times - Ada yang unik dari acara Wisuda ke-107 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Tahun 2023. Ada sosok Ali Fauzi memakai baju toga yang jadi perhatian. Ia adalah mantan narapidana terorisme (napiter) dalam kasus Bom Bali 1.

Ali Fauzi telah dinyatakan resmi menyandang gelar doktoral Pendidikan Agama Islam (PAI). Ia menempuh pendidikan ini selama 3 tahun 5 bulan. Ia bahkan menjadi perwakilan wisudawan yang memberikan sambutan atas keberhasilannya menempuh pendidikan pada Selasa (21/02/2023).

Beberapa kali terlihat ia menitikan air mata atas keberhasilannya. Pasalnya bukan hal mudah bagi dirinya untuk kembali ke jalan NKRI dan mencapai titik ini. "Saya masih ingat dulu dibuang dan dibenci. Tapi kini saya bisa mencapai seperti ini (doktoral), lalu dihargai seperti ini," ucapnya.

1. Ali ingin jadi contoh mereka yang masih memiliki pemikiran ekstrimis

Mantan Napiter Bom Bali 1 Dapat Gelar Doktor dari UMMIlustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Ali mengatakan memiliki motivasi khusus selama pendidikannya. Ia ingin jadi contoh bagi mereka yang masih memiliki pemikiran ekstrimis di kepalanya. Bahwa sebenarnya mereka masih diterima di masyarakat asalkan mereka mau menerima kembali Pancasila.

Ia juga mengatakan telah menerima banyak materi keagamaan selama di UMM. Sehingga bisa ia sampaikan kepada kawan-kawan mantan teroris. "Saya yakin ini tidak secara kebetulan (mendapatkan ilmu agama), tapi ada metode yang saya dapatkan disini. Sehingga bisa saya aplikasikan untuk mengobati calon-calon (mantan teroris)," bebernya.

Baca Juga: How Ex-Terrorist Ali Fauzi Embraced  Former Combatants

2. Ali akan mendapat tugas khusus

Mantan Napiter Bom Bali 1 Dapat Gelar Doktor dari UMMKetua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Ali Fauzi. IDN Times/Imron

Ali sendiri setelah menerima gelar baru ini memiliki tugas khusus, yaitu mengarahkan para mantan napiter agar kembali ke pelukan NKRI. Ini bukan tugas yang sulit, pasalnya ia memang memiliki latar belakang sebagai guru. 

Ia akan memfokuskan pendidikan pada aspek moral dan meterial. Tujuannya agar mindset mereka yang kaku, kasar, dan intoleran bisa diarahkan menjadi Islam yang ramah dan toleran.

"Sudah ada puluhan eks napiter yang saya bisa arahkan, termasuk anak dan istri napiter yang masih di dalam penjara. Dengan jalan ini saya ingin menebus dosa-dosa saya dengan membawa mereka ke Islam yang Rahmatan Lil Alamin," tegasnya.

Tak cuma Ali saja yang mendapat sorotan, sahabat Ali yang juga mantan teroris, Umar Patek ternyata juga hadir dalam wisuda tersebut. Ia merasa tersentuh sahabatnya ini mau datang melihat dirinya diwisuda. Tentu saja kedatangan salah satu mantan pentolan Jamaah Islamiyah langsung jadi perhatian semua yang ada di dalam ruangan Dome UMM ini. Pasalnya, baru pada Desember 2022 lalu ia mendapatkan pembebasan bersyarat.

"Umar katanya mau fokus untuk buka usaha. Soalnya beliau baru saja keluar Januari 2023 awal, dan sekarang hadir untuk saya," ucapnya sambil sumringah.

3. UMM sebut ini sebagai momen bersejarah

Mantan Napiter Bom Bali 1 Dapat Gelar Doktor dari UMMIlustrasi kampus UMM. (Dok. Humas UMM)

Bagi Rektor UMM, Dr Fauzan, ini merupakan sejarah bagi Kampus Putih. Pasalnya ini adalah pertama kalinya mantan teroris menjadi wisudawan di kampus ini. Oleh karena itu, oa mengucapkan kepada dosen-dosen yang membimbing Ali Fauzi sampai ke titik ini.

Pasalnya para dosen bisa mengubah Ali yang awalnya keras dan anti-kemanusiaan, kini jadi orang yang humanis dan memiliki kepedulian pada sesama. Yang utama, kini ia kembali ke pelukan NKRI lagi.

"Ali sudah taubat dengan melanjutkan pendidikan disini. Di sini dirinya menemukan ekosistem baru dalam rangka memperbaiki mindset kehidupannya, terutama kehidupan beragama," pungkasnya.

https://www.youtube.com/embed/LHQRUPCemnY

Baca Juga: Greget! Mahasiswi UMM Hadiri Wisuda Naik Kuda

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya