Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung di Malang

Motif pembunuh karena masalah uang

Malang, IDN Times - David Humaidi Candra Kuncoro (27) warga Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang tega membunuh ibu kandungnya sendiri Sunarsih (47) pada Sabtu (15/04/2023). Peristiwa ini membuat geger warga sekitar karena David dikenal cukup baik.

Sunarsih meninggal akibat beberapa luka tusukan oleh anaknya sendiri di dada dan perutnya. Sementara David kini telah diamankan di Satreskrim Polres Malang.

1. Kronologi kejadian pembunuhan

Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung di MalangKasi Humas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik menjelaskan kejadian ini berawal saat warga menemukan seorang wanita yang tergeletak bersimbah darah di depan rumahnya di Desa Urek-urek pada Sabtu pukul 09.00 WIB. Warga langsung melaporkan kejadian ini pada pihak Polsek Gondanglegi sehingga jajaran polsek bersama Polres Malang langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Jadi sekitar pukul 09.00 WIB, kami mendapat informasi kalau korban sudah tergeletak bersimbah darah di depan rumahnya. Kita langsung terjun ke TKP dan memeriksa saksi-saksi seperti tetangga korban," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (16/04/2023).

Tidak butuh waktu lama, polisi langsung mengetahui kalau pembunuh Sunarsih adalah putranya sendiri yang bernama David. Pihak kepolisian langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap David hari itu juga.

Baca Juga: Seorang Anak di Malang Tega Bunuh Ibunya

2. Motif David melakukan pembunuhan ibunya sendiri

Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung di MalangIlustrasi korban pembunuhan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat diinterogasi, David akhirnya mengakui semua perbuatannya kepada ibunya sendiri. Ia mengaku sakit hati kepada sang ibu lantaran selalu dimarahi sejak kepulangan Sunarsih pada 1 April 2023 dari bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong.

Pada awalnya setelah pulang dari Hongkong, Sunarsih meminta David untuk mencari lahan tebu agar diolah sendiri oleh David yang selama ini memang terkenal di desanya sebagai pengangguran. Namun, David yang ditugaskan mencari lahan tebu tersebut tak kunjung menemukan lahan dengan harga yang cocok. Karena tugas yang diberikan tak kunjung beres, Sunarsih emosi setiap David pulang sengan tangan hampa. Padahal uang untuk membeli sebidang tanah sudah diberikan kepada David setiap bulan saat korban masih di Hongkong.

Ternyata uang tersebut ternyata malah dihabiskan oleh David sehingga tidak tersisa sepeserpun. Oleh karena itu, David selalu menunda-nunda membeli tanah dengan alasan belum menemukan lahan yang cocok.

"Warga sempat mendengar keduanya cekcok masalah uang pada Jumat (14/04/2023) sekitar pukul 19.00 WIB. Korban mempertanyakan uang-uang hasil kerjanya di luar negeri yang habis dipakai pelaku," bebernya.

Lalu pada hari Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB, keduanya kembali terlibat cek-cok karena masalah uang tersebut. Kemudian David yang emosi langsung lari ke dapur untuk mengambil pisau sepanjang kurang lebih 10Cm. Lalu pisau tersebut digunakan untuk menusuk Sunarsih beberapa kali hingga ia tergeletak di depan rumahnya 

"Setelah kejadian tersebut, pelaku langsung melarikan diri. Tapi berhasil diamankan sekitar pukul 11.00 WIB saat dilakukan pengejaran," ucapnya.

Warga sempat melarikan Sunarsih ke Rumah Sakit Mitra Delima Bululawang agar segera menerima pertolongan medis. Sayangnya banyaknya luka dan darah yang keluar membuat nyawanya tidak tertolong.

3. Pelaku akan dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan

Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung di MalangIlustrasi borgol. (IDN Times/Mardya Shakti)

David kini hanya bisa tertunduk lesu dan menyesali perbuatannya setelah dibekuk Satreskrim Polres Malang. Ia akan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Ia juga terancam hukuman 15 tahun penjara akibat pasal tersebut.

Pihak kepolisian juga telah mengamankan barang-barang bukti diantaranya sebilah pisau yang digunakan untuk menusuk korban, pakaian korban, dan pakaian milik pelaku yang digunakan saat kejadian. Selain itu, David juga masih terus diinterogasi untuk mengungkapkan motif sebenarnya melakukan pembunuhan.

Baca Juga: Anak SD Bunuh Diri karena Dirundung, Ini Tanggapan Pemkab

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya