Kakek di Malang Meninggal Dunia, Diduga karena Parade Soundsystem
Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mardya Shakti)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Ramai di instagram, sebuah akun dari @claudia.sandi yang melaporkan kejadian seorang kakek di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang meninggal dunia akibat parade soundsystem kepada akun Polres Malang, @polresmalang_polisiadem. Unggahan tersebut langsung ramai jadi perbincangan karena telah unggah ulang di berbagai akun media sosial.
Perempuan tersebut menceritakan kalau kakek tersebut sudah mengatakan agar soundsystem tersebut disingkirkan karena dadanya sakit. Menurutnya, akibat soundsystem tersebut sang kakek meninggal dunia akibat selama seminggu depan rumahnya selalu dilewati truk soundsystem. Ia berharap Polres Malang dan Pemkab Malang bisa menertibkan parade soundsystem yang dirasa sudah berlebihan ini.
1. Polres Malang benarkan ada kakek meninggal setelah mendengar parade soundsystem di Malang
Curhat netizen terkait parade soundsystem di Kabupaten Malang. (Instagram/@claudia.sandi)Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan jika memang benar ada kakek yang meninggal setelah mendengar parade soundsystem di Jabung, Kabupaten Malang. Pihaknya bersama Polsek Jabung kini sudah mendatangi rumah duka untuk mengklarifikasi kejadian ini.
Taufik mengatakan kalau berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban memang memiliki riwayat sakit sesak nafas. Lalu pada saat kejadian memang ada karnaval atau parade soundsystem yang diangkut oleh mobil pikap melewati depan rumah korban. Awalnya korban meminta agar salah satu anggota keluarga mengantarkannya ke depan untuk melihat karnaval.
"Setelah itu pikap tersebut melintas ke depan rumah. Dia sesak nafas dan minta diantar ke dalam rumah lagi. Kemudian, tidak lama yang bersangkutan gagal nafas dan meninggal dunia. Kakek tersebut bukan terkena serangan jantung tapi memang sesak nafas, " terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (6/8/2023).
2. Polres Malang melarang diadakan battle soundsystem di Kabupaten Malang
Ilustrasi parade soundsystem di Kabupaten Malang. (IDN Times/istimewa)Melihat kondisi ini, pihak Polres Malang akhirnya mencabut izin adanya parade soundsystem atau battle sound di Kabupaten Malang. Pasalnya kegiatan ini sudah membahayakan masyarakat hingga menyebabkan kematian.
"Mulai saat ini Polres Malang tidak akan mengeluarkan izin untuk check sound atau battle sound. Kami tegaskan sekali lagi, kami tidak akan mengeluarkan surat izin check sound atau battle sound sampai batas waktu yang tidak ditentukan," tegasnya.
Taufik mengatakan pihaknya akaj melakukan tindakan tegas jika ada masyarakat yang masih ngeyel melakukan battle sound di Kabupaten Malang. Mereka tidak segan-segan akan menyita soundsystem dan kendaraan jika ketahuan masih beraktivitas.
"Kalau ada penyelenggaraan karnaval, kami tetap akan melakukan cek dan ricek ke lapangan dan penyelenggara. Adapun karnaval yang disampaikan ke kepolisian, kami akan tetap mengecek dan memanggil penyelenggara," jelasnya.
3. Polres Malang akan menggandeng Satpol PP untuk melakukan penertiban
Ilustrasi parade soundsystem di Kabupaten Malang. (IDN Times/istimewa)Polres Malang tidak akan sendirian untuk melakukan penertiban parade soundsystem di Kabupaten Malang. Mereka akan menggandeng Satpol PP untuk ikut melakukan penertiban. Sementara untuk sanksi pidana, menurut Taufik masih belum ada sanksi selain penyitaan.
"Sementara kami akan melakukan penyitaan sementara bersama Satpol PP mengganggu ketertiban, sesuai perda, namun, untuk tindakan selanjutnya akan kami serahkan ke Satpol PP," pungkasnya.
Baca Juga: Parade Soundsystem Kian Meresahkan di Malang, Kapolres Beri Ultimatum
Community Writer
Rizal Adhi Pratama
Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
