Bocah Korban Penyekapan di Malang Bisa Segera Keluar RS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kondisi bocah korban penyekapan dan penganiayaan oleh keluarganya sendiri, DN (7), kini terus menunjukkan progres positif. Pihak RSUD Saiful Anwar Kota Malang terus melakukan perawatan agar luka-luka dan pemenuhan gizinya sesuai dengan anak-anak seusianya.
Kini berat badan DN sudah naik 3 kilogram menjadi 13 kilogram. Ia juga sudah mulai bisa berjalan sendiri untuk kamar mandi atau sekadar mencari udara segar di luar kamar perawatan.
1. Dokter sudah melepaskan infus yang menempel pada tubuh DN
Ketua Yayasan Bersama Anak Bangsa, Yuning Kartikasari yang sehari-hari mendampingi korban mengatakan jika beberapa alat kesehatan sudah dilepaskan, diantaranya infus dan selang nasogastrik. Artinya DN sudah tidak memerlukan bantuan kedua alat tersebut untuk memulihkan dirinya.
Bahkan, kondisi DN sudah mendekati normal setelah seminggu mendapatkan perawatan di RSUD Saiful Anwar. Ini merupakan progres yang luar biasa jika dibandingkan sebelumnya saat melihat kondisi DN sangat mengenaskan akibat luka-luka dari kekerasan fisik di tubuhnya. Ia juga mengalami malnutrisi, stunting, dan gejala busung lapar karena ditelantarkan keluarganya sendiri.
"Sudah 7 hari ini infus dan sondenya (selang nasogastrik) dilepaskan. Ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan karena artinya ada progres positif selama perawatan," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (20/10/2023).
Baca Juga: Bocah Korban Penyekapan di Malang Trauma Tapi Kangen Ayahnya
2. Berat badan DN juga berangsur naik setelah mendapatkan asupan gizi dari RSUD Saiful Anwar
Setelah mendapatkan asupan gizi, berat badan DN yang awalnya hanya 10 kilogram kini berangsur naik menjadi 13 kilogram dalam seminggu saja. Namun ia harus terus mendapatkan asupan gizi karena anak seusianya harusnya memilih berat badan 23 kilogram. Ini perlu diupayakan agar ia terlepas dari malnutrisi, stunting, dan gejala busung lapar.
Selain itu, luka-luka yang dia alami akibat kekerasan dari kelima keluarganya memerlukan penanganan khusus. Diperlukan fisioterapi agar otot-ototnya bisa berfungsi normal kembali.
"Untungnya tidak ada luka dalam berdasarkan pemeriksaan dokter. Tapi HB (Hemoglobin) milik DN rendah, sehingga perlu transfusi darah," bebernya.
3. Beberapa hari ke depan DN sudah bisa keluar rumah sakit untuk rawat jalan
Yuning menjelaskan kesehatan DN terus membaik, ia bisa segera keluar dari rumah sakit beberapa hari lagi. Ia tidak perlu melakukan rawat inap dan cukup melakukan rawat jalan dengan tetap mengikuti instruksi dokter RSUD Saiful Anwar.
"Jika tidak ada keluhan lagi, kata dokter DN bisa segera keluar dari rumah sakit. Jadi cukup melakukan rawat jalan saja kedepannya," tandasnya.
Setelah keluar dari rumah sakit, perlu dipikirkan lagi akan dibawa ke mana DN nantinya. Pasalnya ia tidak ingin kembali ke rumah yang membawanya pada mimpi buruk di Jalan KH Malik Dalam Gang Permata Gading, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Ibu kandunya juga tidak diketahui keberadaannya, dan ayah kandungnya telah mendekam di penjara karena menyekap dan menganiaya dirinya.
Oleh karena itu, Yayasan Bersama Anak Bangsa akan berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota dan Dinas Sosial Kota Malang. Mereka akan berunding apakah DN akan dititipkan pada panti asuhan atau diadopsi oleh orang tua angkat. Pasalnya, ternyata banyak juga orang tua yang ingin mengadopsi DN.
Baca Juga: Bocah Korban Penyekapan Bobotnya Hanya 10 Kilogram
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.