Bocah 5 Tahun di Malang Disekap dan Disiksa Ayah Kandungnya Sendiri

Kasus ini terungkap saat korban kabur dari rumah

Malang, IDN Times - Sungguh malang nasib D (5). Bocah ini diduga disekap dan disiksa ayah kandungnya di sebuah rumah di Jalan KH Malik Dalam Gang Permata Gading, Kelurahan Buring, Kedungkandang, Kota Malang. Tidak hanya disiksa oleh ayah kandungnya sendiri, diduga D juga disiksa oleh beberapa anggota keluarga sang ayah juga.

Kasus ini terungkap setelah D kabur dari dalam rumah dan berlari ke rumah tetangganya. Dari situ ketahuan jika tubuh D penuh luka bekas aniaya. ia pun langsung dilarikan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota.

1. Tetangga ungkap kronologi terungkapnya penyekapan dan penyiksaan bocah 5 tahun di Malang

Bocah 5 Tahun di Malang Disekap dan Disiksa Ayah Kandungnya SendiriPotret korban yang disiksa oleh ayah kandungnya sendiri. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Tetangga korban berinisial R menceritakan jika sepengetahuannya, korban D tinggal bersama ayah kandungnya berinisial J dan istri sirinya berinisial E. D sendiri diketahui merupakan anak J bersama mantan istrinya. Selain itu, di dalam rumah tersebut tinggal juga P yang merupakan anak E dengan suami sebelumnya. Ada juga anak kandung J dan E yang masih kecil, serta nenek dan paman korban.

Para tetangga memang jarang melihat D keluar rumah, terakhir ia terlihat beberapa bulan lalu saat kondisinya masih gemuk. Namun, ia terlihat lagi pada Senin (9/10/2023) malam dengan kondisi mengenaskan. R menduga jika D berhasil kabur dari rumah karena keluarga J lupa mengunci pintu rumah seperti biasanya.

"Kasihan anaknya sekarang kecil, padahal dulu gemuk, saya pernah lihat ketika dimandikan Eni. Sekarang kurus tinggal balung (tulang), memang nggak pernah keluar dia, baru keluar itu (kabur dari rumah), jalannya gemetar," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (12/10/2023).

Saat itu D lari ke rumah tetangganya yang berinisial S, kemudian S melaporkan kondisi D ke Ketua RT/RW setempat. Kemudian oleh RT/RW korban melarikan ke Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota, pihak kepolisian kemudian menangkap J dan E.

Baca Juga: Korban Penyekapan Dugaan Penggelapan Mobil Rental di Depok Dibebaskan

2. Tubuh korban penuh luka bakar dan memar akibat benda tumpul

Bocah 5 Tahun di Malang Disekap dan Disiksa Ayah Kandungnya SendiriIlustrasi Kekerasan pada Anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Tetangga korban yang lain berinisial M, mengungkapkan jika saat D ditemukan penuh luka. Ia juga melihat ada banyak luka di sekujur tubuh bocah 5 tahun ini.

Ia menceritakan jika sekujur tubuhnya penuh luka lebam hingga kepala dan wajahnya. Tangannya memutih seperti bekas dicelupkan pada panci panas. Ada juga bekas luka bakar berwarna cokelat di tangan dan kakinya.

"Awalnya dia gak bisa ngomong, tapi seteleh makan 2 bungkus roti sisir dan minum susu, akhirnya baru ngaku kalau disiksa. Ibu-ibu yang mendengar itu langsung nangis semua soalnya kaget dan nggak nyangka, karena selama ini dia gak pernah keluar rumah," ucapnya.

M kemudian mengatakan jika korban mengaku tidak hanya disiksa ayah kandung dan ibu tirinya. Ia juga disiksa oleh neneknya dan pamannya sendiri yang juga tinggal di sana. Ia bahkan sering disekap di dalam ruangan berukuran 1,5x1 meter yang tidak memiliki penerang.

Setelah dilaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Saiful Anwar Kota Malang untuk menjalani perawatan. 

3. Kondisi rumah bocah 5 tahun yang disekap dan disiksa oleh keluarganya ternyata sangat memprihatikan

Bocah 5 Tahun di Malang Disekap dan Disiksa Ayah Kandungnya SendiriRumah bicah 5 tahun yang jadi korban penyiksaan oleh ayah kandungnya sendiri. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Tetangga korban menceritakan jika rumah yang terletak di Jalan KH Malik Dalam Gang Permata Gading, Kelurahan Buring merupakan rumah milik E. J dan D kemudian juga tinggal di sana setelah keduanya menikah secara siri. Diketahui jika J dan korban baru tinggal di sana selama tiga tahun lamanya.

Rumah E terdiri dari tiga bangunan yang bercat biru dan putih, namun kondisi rumahnya cukup miris karena banyak sampah menumpuk. Sehingga cukup tidak layak untuk ditinggali oleh anak-anak yang sedang tumbuh.

Para tetangga juga mengatakan jika keluarga E jarang berinteraksi dengan tetangga. Meskipun ada enam orang yang tinggal di sana, mereka jarang keluar rumah. Bahkan saat lingkungan sekitar tengah melakukan kerja bakti pun mereka tak ikut. M bahkan menceritakan jika Eni baru keluar rumah saat tahlilan meninggalnya nenek E.

"Satu keluarga itu tertutup, disuruh mengaji gak mau, baru mau ikut tahlilan sehabis neneknya meninggal, itupun satu tahun. Kemudian juga mereka gak pernah mau ikut kerja bakti," pungkasnya.

Baca Juga: Pelaku Penganiayaan di Surabaya Diduga Anak Anggota DPR RI

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya