Korban Keracunan Mahasiswa UB 289 Orang, Gejalanya Diare

Keracunan makanan saat Kemah Kerja Mahasiswa (KKM)

Malang, IDN Times - Universitas Brawijaya (UB) mengklarifikasi jumlah korban keracunan Mahasiswa Fakultas Teknik yang menjalankan program Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Staff Ahli Wakil Dekan FT UB Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, Fauzul Rizal Sutikno mengatakan kalau ada 1.279 peserta KKM.

Dari total 1.279 peserta, 553 peserta adalah mahasiswa perempuan. Kemudian ada 401 mahasiswa perempuan yang dikumpulkan karena kesulitan buang air besar agar segera ditangani. Dari 401 itu, ada 112 orang dinyatakan sehat dan 289 orang dinyatakan sakit, mayoritas karena masalah buang air besar.

"Yang lebih cepat menyampaikan keluhannya itu adalah mahasiswa putri sehingga dibawa ke satu tempat untuk pemeriksaan awal. Kalau dilihat memang sebagian besar peserta putri sakit," terang Fauzul Rizal Sutikno saat konferensi pers pada Rabu (08/02/2023).

Kemudian Fauzul mengatakan ada 7 orang yang langsung dibawa ke Puskesmas Wagir, 11 dibawa ke RS UB, kemudian 9 orang ada di safe house UB, kemudian sisanya sudah dijemput oleh orangtuanya. "Saat ini ada 1 mahasiswa yang memilih tetap di RS UB agar lebih terpantau tapi kondisinya lebih baik," bebernya.

1. Penyebab diare

Korban Keracunan Mahasiswa UB 289 Orang, Gejalanya DiareMahasiswa FT UB saat melakukan kegiatan KKM di Desa Jedong. (Dok. PSIK UB)

Direktur Rumah Sakit Universitas Brawijaya (UB), Prof Sri Andarini menyatakan kalau penyebab keracunan massal ini karena satu jamuan makan bersama-sama yang dalam proses pembuatannya tidak sehat, hingga bisa membuat keracunan. Ia menjelaskan bisa jadi karena bahan makanan yang tercemari sesuatu misalnya Amoeba, virus, bakteri, atau apapun yang bisa menyebabkan keracunan. Sehingga terjadilah diare karena tidak bisa bisa diterima oleh tubuh.

"Kemarin saat saya tanya diare itu berbentuk cair dan ada yang bisa ke toilet 4 sampai 5 kali, sehingga banyak cairan atau elektrolit yang keluar. Kemudian saya dapat info kalau ada 10 mahasiswa yang harus dirujuk ke RS UB. Lalu ada lagi 20 orang yang dievakuasi di Fakultas Teknik, sehingga saya meluncur ke sana untuk melakukan screening denga bawa 5 dokter dan beberapa perawat termasuk obat dan pil," jelasnya.

Untuk mengetahui penyebab diare tersebut, RS UB masih melakukan pemeriksaan feses para korban. Sehingga sampai saat ini mereka belum tahu penyebab diare tersebut.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa UB Keracunan saat KKM di Malang

2. Meminta makanan tersebut diperiksa BPOM

Korban Keracunan Mahasiswa UB 289 Orang, Gejalanya DiareMahasiswa FT UB saat melakukan kegiatan KKM di Desa Jedong. (Dok. PSIK UB)

Untuk lebih akurat mengetahui penyebab keracunan massal di KKM FT UB, Sri Andarini meminta agar sisa makanan yang dikonsumsi para mahasiswa diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ini untuk mengetahui sebenarnya ada kandungan apa dalam makanan tersebut.

"Tapi sebetulnya seharusnya sisa makanan di sana dicek di BPOM. Mengandung apa sih makanan di sana, apakah mengandung Amoeba atau mengandung zat atau bahan apa yang membuat orang diare," tuturnya.

3. Observasi pada mahasiswa

Korban Keracunan Mahasiswa UB 289 Orang, Gejalanya Diareilustrasi diare sebagai efek alitretinoin (premierhealth.com)

RS UB juga telah melakukan observasi kepada seluruh mahasiswa KKM FT UB mahasiswa baik yang sakit maupun tidak mengalami gejala diare. Ini dilakukan agar tidak ada mahasiswa yang terlewat seandainya ada gejala-gejala baru yang belum terdeteksi.

"Dari 289 itu memang tidak semua mengalami masalah serius tapi sekitar ada 150 yang benar-benar sakit, tapi kita tetap observasi mana-mana yang memerlukan obat," ujarnya 

Kemudian mahasiswa yang mengalami diare tapi tidak parah akan diwawancarai apakah di rumahnya ada orang atau tidak. Kalau ada orang, mereka perbolehkan pulang agar terpantau saat ada di rumah. Kemudian mahasiswa yang tinggal di indekos akan berikan nasihat dan obat.

Baca Juga: 40 Hari Buron, Pelaku Pembunuhan di Malang Akhiri Hidup

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya