Bocah 6 Tahun di Malang Hanyut di Sungai

Ketiga kawan korban sempat bungkam

Malang, IDN Times - Nasib nahas dialami oleh Faeza Zavier (6) asal Jalan Sanan Kelurahan, Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Ia hanyut setelah bermain di pinggir Sungai Brantas di Dusun Padu, Desa Sukonolo, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada Sabtu (2/9/2033).

Hingga saat ini Faeza belum ditemukan setelah terkonfirmasi hanyut di Sungai Brantas. Tim Rescue bersama Polsek Bululawang dan warga hingga kini masih melakukan pencarian keberadaan korban.

1. Kronologi kejadian hanyutnya bocah 6 tahun di Malang

Bocah 6 Tahun di Malang Hanyut di SungaiPencarian bocah 6 tahun di Malang yang hanyut di Sungai Brantas. (Dok. Humas Polres Malang)

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik menceritakan kalau korban bersama tiga kawannya bernama Risky, Nabil, dan Axel bermain di pinggir Sungai Brantas pada Sabtu pukul 14.30 WIB. Keempatnya ternyata sedang mencari ikan di pinggir sungai. Setelah itu mereka hendak berenang di aliran sungai,

"Tapi diduga keempatnya tidak tahu kalau sungai itu dalam. Menurut kesaksian Nabil dan Axel, mereka berenang di pinggir sungai yang berada di dekat bebatuan, sedangkan Risky dan korban berenang agak ke tengah sungai," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (3/8/2023).

Beberapa saat kemudian, korban yang ternyata tidak bisa berenang kemudian tenggelam dan terseret arus sungai. Korban sempat berteriak minta tolong kepada teman-temannya. Akan tetapi Risky, Nabil, dan Axel tidak berani memberi pertolongan karena derasnya aliran sungai. Ketiganya justru pulang ke rumah masing-masing dan tidak mau bercerita kepada siapapun.

Hari semakin gelap akan tetapi korban tak kunjung pulang, membuat ibu kotban bernama Badriahtul Hasanah (42) mulai merasakan ada yang aneh. Ditambah ia melihat ketiga kawan korban telah berada di rumah masing-masing. Hasanah juga sempat mencari anaknya di rumah Nabil yang merupakan tetangga mereka Desa Sukonolo, akan tetapi keberadaan korban juga tidak diketahui.

Hingga akhirnya Nabil mau bercerita kepada kedua orangtuanya kalau korban memang sempat bermain dengan ketiganya. Tapi kemudian ia hanyut karena terseret arus sungai. Kedua orangtuanya Nabil kemudian langsung menemui Badriahtul Hasanah dan menceritakan semuanya.

Baca Juga: Pesona Batu Akik Belum Pudar, Pedagang di Malang Pernah Cuan Rp70 Juta

2. Orang tua korban langsung melakukan pencarian di Sungai Brantas

Bocah 6 Tahun di Malang Hanyut di Sungaiilustrasi tenggelam (miller-ogorchock.com)

Setelah mendengar kabar anaknya yang dalam bahaya, Badriahtul Hasanah langsung melakukan pencarian di Sungai Brantas tempat anaknya tenggelam. Ia kemudian menemukan pakaian korban yang tergeletak di pinggir sungai. Panik mengetahui kondisi anaknya yang tidak menentu, ia melapor pada Kepala Dusun Padu yang kemudian diteruskan kepada Polsek Bululawang pada pukul 17.30 WIB.

"Selanjutnya petugas Piket Polsek Bulululawang mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) bersama warga untuk mencari keberadaan korban. Akan tetapi hingga pukul 21.00 WIB korban masih belum diketemukan," beber Taufik.

Pencarian korban juga terus dilakukan hingga pukul 02.00 WIB. Akan tetapi tanda-tanda keberadaan korban juga masih belum ditemukan. Sehingga pencarian dilanjutkan keesokan harinya.

3. Hingga saat ini, keberadaan korban belum ditemukan

Bocah 6 Tahun di Malang Hanyut di SungaiPencarian bocah 6 tahun yang hanyut di Sungai Brantas Malang. (Dok. Humas Polres Malang)

Taufik mengatakan jika hari ini pencarian korban masih terus dilakukan. Polsek Bululawang juga telah melakukan olah TKP di lokasi korban pertama kali tenggelam. Olah TKP dilakukan untuk melihat situasi kondisi Sungai Brantas dalam keadaan arus aliran deras.

"Diketahui jika korban diduga tidak bisa berenang. Kemudian petugas sudah melakukan penyisiran dibantu warga setempat beserta tim rescue bululawang namun sampai saat ini korban masih belum di temukan," bebernya.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa pakaian korban yaitu kaos warna putih corak biru, celana pendek warna putih strip hitam, celana dalam warna merah, kaos dalam warna kaos putih, dan sandal japit warna hitam. Polisi juga memeriksa 7 orang saksi seperti ketiga kawan korban yang ada di TKP saat kejadian, ayah dan ibu korban, nenek korban, serta seorang warga yang dekat dengan TKP.

Baca Juga: Penurunan Angka Stunting Kota Malang Belum Penuhi Target Nasional

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya