Begini Cara Kerja Joki Skripsi di Kota Malang

Jasa joki skripsi terang-terangan promosikan diri di sosmed

Malang, IDN Times - Kota Malang yang dijuluki sebagai Kota Pendidikan membuat tiap tahunnya ribuan mahasiswa datang ke kota ini. Pasalnya ada 5 perguruan tinggi negeri dan sekitar 60 perguruan tinggi swasta berdiri di Kota Malang.

Namun di sisi lain, dengan semakin banyaknya mahasiswa di Kota Malang membuat bisnis joki skripsi juga tumbuh subur. Karena banyak mahasiswa yang ingin segera lulus dengan cara instan entah karena tidak memiliki waktu atau sekadar malas saja.

1. Kisah joki skripsi di Kota Malang, nekat menjoki karena belum mendapatkan pekerjaan tetap

Begini Cara Kerja Joki Skripsi di Kota MalangIlustrasi mahasiswa lulus. (IDN Times/Aditya Pratama)

Salah satu penjoki skripsi di Kota Malang adalah Yoko, ia sudah setahun menjadi joki skripsi setelah lulus dari salah satu kampus negeri di Kota Malang pada 2023 lalu. Ia mengatakan jika awalnya menjadi joki skripsi karena belum mendapatkan pekerjaan tetap setelah lulus kuliah.

"Salah satu alasan menjadi joki ya karena membutuhkan uang, selain itu baru lulus S1 juga jadi belum punya pekerjaan tetap. Di sisi lain ada keinginan untuk belajar di bidang lain juga ada," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (2/8/2024).

Pria asal Malang Selatan ini mengatakan jika ia menerima tugas pengerjaan skripsi dan makalah. Ia juga hanya menerima pengerjaan karya ilmiah Soshum sesuai jurusannya selama kuliah.

"Pada dasarnya untuk karya ilmiah itu harus paham dulu metodologinya. Pada dasarnya setiap karya ilmiah itu sama, yang terpenting paham dulu metodologinya. Ditambah tahu aspek yang dibahas di dalamnya," jelasnya.

Baca Juga: ''Aku Pakai Joki Tugas, Tapi Tetap Pilih-pilih"

2. Tarif untuk pengerjaan skripsi dipatok Rp4 juta sampai Rp10 juta

Begini Cara Kerja Joki Skripsi di Kota MalangIlustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Yoko menceritakan jika orang-orang tahu jasanya melalui sosial media, mereka kemudian datang dan meminta bantuan untuk mengerjakan skripsi. Rata-rata klien yang ia tangani adalah mahasiswa tingkat akhir yang sudah memiliki pekerjaan, jadi ia tidak sempat mengerjakan skripsi. Tapi ada saja mahasiswa yang memang malas mengerjakan skripsinya sendiri.

"Kalau untuk tarif skripsi itu bervariasi. Untuk skripsi full itu antara Rp4 juta sampai Rp10 juta, tergantung dari bidang yang akan ditulis," bebernya.

Ia bercerita jika ada 2 tipe klien yang biasanya ia tangani, pertama ada klien yang datang sudah memiliki tema sehingga mereka diskusikan mulai dari metodologinya hingga pengambilan data. Yang kedua adalah tipe yang datang kosongan, artinya ia menyerahkan sepenuhnya penulisan dan penelitian kepada Yoko.

"Kalau klien yang sudah menentukan tema sendiri, biasanya dia sedikit banyak sudah memiliki gambaran data. Tapi kalau yang menyerahkan sepenuhnya tadi, kita jadinya mendampingi. Karena saya juga sistemnya paketan," ujarnya.

3. Yoko bisa mengerjakan 1 skripsi hanya dalam 2 bulan

Begini Cara Kerja Joki Skripsi di Kota MalangIlustrasi pengerjaan skripsi. (Instagram.com/sonyafatmala)

Meskipun ia yang mengerjakan skripsi, Toko juga menuntut kliennya paham isi skripsi agar tidak bingung saat waktunya sidang. Jadi ia akan mendampingi klien saat pengerjaan pendahuluan sampai bab 3, kemudian pada bab 4 sampai kesimpulan ia akan mengajak diskusi dan memberikan pemahaman bahwa penelitian ini hasilnya seperti ini.

"Kalau saya penulisan 1 skripsi bisa cuma 2 bulan kalau data lengkap. Memang harus dikerjakan cepat karena saya tidak hanya menerima 1 permintaan skripsi," ucapnya.

Yoko tidak sendirian, ia ternyata memiliki tim yang juga teman-teman satu angkatan di kampus. Honor yang diterima juga berdasarkan seberapa banyak skripsi atau tugas yang mereka selesai setiap orang.

"Bisa cepat juga karena kita kerja secara tim. Saya sendiri ada 3 orang yang membantu, 2 orang kualitatif seperti saya, dan 1 orang kuantitatif. Kalau saya juga khusus Soshum, dan teman saya yang kuantitatif khusus Saintek," paparnya.

Lebih lanjut, Yoko tidak memusingkan terkait keberadaan AI untuk mengerjakan skripsi. Pasalnya ia sadar pekerjaan yang ia jalani saat ini bukan pekerjaan yang baik. Jadi ia cukup legowo jika pekerjaan sebagai joki skripsi akan hilang tergantikan AI.

"Saya sendiri kan juga mencari pekerjaan yang lebih mapan, dalam artian ya tidak akan selamanya jadi joki skripsi. Jadi joki ini saya juga nabung misalnya ingin buka usaha lain, misalnya memang tidak dapat kerjaan yang layak," pungkasnya.

Baca Juga: Marak Joki Tugas, Rektor Unair: Harus Diberantas

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya