Lansia di Madiun Tinggal di Gua Selama 7 Tahun
![Lansia di Madiun Tinggal di Gua Selama 7 Tahun](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/06/img-20240620-wa0042-fd87069695d0c4cdf482b67d0a6eabd4_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun, bersama masyarakat mengevakuasi Mbah Nyoto (80), seorang lansia asal Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun yang tinggal di dalam gua selama 7 tahun. Kondisinya sangat memprihatinkan. Lubang tersebut bahkan bersebelahan dengan Tempat Pemakaman Umum Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan.
1. Proses evakuasi berlangsung lama
Proses evakuasi membutuhkan waktu berjam-jam karena Mbah Nyoto menolak keluar dari lubangnya. Petugas berusaha membujuknya dengan berbagai cara, mulai dari memberikan makanan dan rokok, hingga mengajaknya mengobrol.
Akhirnya, Mbah Nyoto bersedia keluar dan berjalan perlahan ke mobil ambulans. Kondisinya lemah dan sesekali harus beristirahat.
Menurut Sri Mulyani, warga sekitar, Mbah Nyoto sudah 7 tahun tinggal di lubang tersebut. Warga sudah berusaha membujuknya untuk pindah, namun tidak berhasil.
"Mandi dan buang air di sungai. Saya setiap hari mengirim makanan. Fisiknya sehat, cuma kurang komunikasi," ujar Sri Mulyani, Kamis (20/6/2024).
Baca Juga: Pabrik Kerupuk di Madiun Ludes Terbakar Akibat Percikan Api ke Minyak
2. Mbah Nyoto akan dibawa ke Blitar
Sri Mulyani menambahkan, lubang tersebut dibuat sendiri oleh Mbah Nyoto tanpa bantuan dari siapapun.
"Kalau sudah dibawa dan ada yang merawat, rasanya lega, plong, terima kasih banyak atas perhatiannya," kata Sri Mulyani.
Plt Kadinsos Kabupaten Madiun, Agung Budiarta, mengatakan bahwa Mbah Nyoto akan dibawa ke Blitar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Tadi kami melakukan asesmen dan dari keluarga tidak mampu merawat," tuturnya.
Agung menjelaskan, Mbah Nyoto dibawa ke Blitar karena UPT Lansia di Kabupaten Madiun sudah penuh. Namun, pihaknya akan tetap memantau perkembangan dan kesehatan Mbah Nyoto.
3. Mbah Nyoto hidup dari uluran tangan warga
"Semoga kondisinya menjadi lebih baik, sehat. Kemudian juga diperiksa karena ada dugaan depresi, perawatan dari sisi kejiwaan juga pasti dilaksanakan," bebernya.
Agung menambahkan, Mbah Nyoto akan mendapatkan jaminan BPJS Kesehatan agar bisa hidup layak seperti manusia pada umumnya. Selama ini, Mbah Nyoto hanya diberi makan oleh warga sekitar.
"Sudah ada persetujuan keluarga dan pemerintah desa. Ada depresi masa lalu kehilangan harta benda. Namun dari sisi itu belum bisa memastikan apakah ODGJ," imbuhnya.
"Kalau dari ahli jiwa menyatakan demikian, tentunya ada pengobatan agar depresinya bisa berkurang," pungkas Agung.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.