Sepuluh Santri Temboro Asal Kabupaten Madiun Reaktif COVID-19

Hasil rapid test di tujuh puskesmas

Madiun, IDN Times - Sebanyak 10 dari 104 santri asal Madiun yang menimba ilmu Pondok Pesantren Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan dinyatakan reaktif COVID-19 setelah mengikuti rapid test. Tes cepat itu yang berlangsung secara bergiliran di tujuh puskesmas selama tiga hari terakhir.

1. Spesimen lendir diuji ke laboratorium di Surabaya

Sepuluh Santri Temboro Asal Kabupaten Madiun Reaktif COVID-19Ilustrasi tes swab. IDN Times/Candra Irawan

Kesepuluh santri itu telah diisolasi di RSUD Caruban dan RSUD Dolopo, Kabupaten Madiun. Spesimen lendir mereka juga diambil untuk diuji di laboratorium tunjukan pemerintah yang berada di Surabaya. “(Pengambilan) spesimen lendir (menggunakan metode) swab dan diperiksa menggunakan (metode) PCR,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun Mashudi, Minggu (26/4).

PCR merupakan kependekan dari Polymerase Chain Reaction. Metode ini dinilai paling akurat untuk mendeteksi virus corona. Namun, untuk mengetahui hasilnya memerlukan waktu selama beberapa hari lantaran tingkat kerumitannya.

2. Pihak yang melakukan kontak fisik kepada sepuluh santri diminta mengisolasi diri

Sepuluh Santri Temboro Asal Kabupaten Madiun Reaktif COVID-19Ilustrasi isolasi mandiri. Pexels.com/cottonbro

Hingga kini, Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Madiun masih menunggu hasil pemeriksaan spesimen lendir dari sepuluh santri. Selama masa penantian, upaya penelusuran atau tracing kepada orang yang selama ini melakukan kontak fisik secara langsung, seperti pihak keluarga juga dilakukan.

Mereka yang diketahui dari hasil tracing diminta melakukan isolasi mandiri di rumah. Aktivitas di luar rumah sebisa mungkin dihindari untuk mengantisipasi potensi meluasnya penyebaran COVID-19. “Bagi (94) santri Pondok Temboro yang hasil rapid test­-nya diketahui nonreaktif atau negatif juga diminta mengisolasi dirinya,” ujar Mashudi.

Baca Juga: Jemput Santri Temboro, Seorang Sopir Meninggal Mendadak di Jalan 

3. Tim Gugus Tugas terus menelusuri keberadaan santri Temboro di Madiun

Sepuluh Santri Temboro Asal Kabupaten Madiun Reaktif COVID-19Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Santri Temboro memang salah satu kelompok yang menjadi perhatian nasional dan internasional selama beberapa hari terakhir. Sebab, 43 santri yang pulang ke Malaysia dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 setelah diperiksa petugas dinas kesehatan di sana.

Oleh karena itu, pihak Pemkab Madiun terus mencari tahu keberadaan santri asal Kabupaten Madiun. Mashudi memprediksi, selain 104 santri yang telah di-rapid test masih ada yang belum terdeteksi. “Informasinya masih ada yang di dalam pondok. Mungkin juga di lokasi lain,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kabag Humas dan Protokol Pemkab Madiun itu.

4. Penjagaan perbatasan antar kabupaten/kota mulai diperketat

Sepuluh Santri Temboro Asal Kabupaten Madiun Reaktif COVID-19Gerbang tol Madiun.IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain fokus kepada para santri Pesantren Temboro, Gugus Tugas COVID-19 juga berusaha memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan menjaga pintu masuk wilayah dari para pemudik. Saat ada pemudik yang hendak melintas diminta untuk kembali berputar arah.

“Selain di perbatasan, juga di pintu Tol Madiun dan Caruban. Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan yang mengaturnya,” Mashudi menambahkan.

Baca Juga: Negatif COVID-19, 164 Santri Temboro Asal Malaysia Dipulangkan Besok

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya