Jemput Santri Temboro, Seorang Sopir Meninggal Mendadak di Jalan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times – Seorang sopir meninggal secara mendadak di perempatan Dumpil yang berdekatan dengan Gerbang Tol Madiun di wilayah Kabupaten Madiun, Sabtu (25/4) sore. Penyebabnya diduga karena yang bersangkutan mengalami sesak nafas sebelum meninggal.
“Kemungkinannya seperti itu. Tapi, masih menunggu hasil visum et repertum RSUD Caruban,” kata Koordinator Pusdalops Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19 Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi, saat dihubungi IDN Times.
1. Sopir angkut dua orang santri dari Temboro
Peristiwa itu mengakibatkan arus lalu lintas di jalur arteri Madiun – Surabaya tersendat. Sebab, proses evakuasi korban melibatkan sejumlah petugas medis dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Disinfektan juga disemprotkan di tubuh korban dan bagian mobil. Upaya ini mengundang perhatian pengguna jalan maupun warga setempat.
Menurut Zahrowi, penggunaan APD dan lantaran sopir mobil Daihatsu Xenia berwarna putih itu mengangkut dua santri dari Pondok Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan dan seorang keluarga penjemput. Lembaga pendidikan Jamaah Tabligh itu dinyatakan sebagai klater baru penyebaran COVID-19.
2. Hendak pulang ke Jombang
Pondok Al-Fatah disebut sebagai klaster baru setelah 43 santri setempat asal Malaysia terkonfirmasi positif COVID-19. Ini setelah mereka diperiksa saat baru tiba di negara asalnya beberapa hari lalu. “Karena itu, proses evakuasi sopir yang meninggal menggunakan APD lengkap,” ujar Zahrowi.
Mantan Camat Dagangan ini lantas menceritakan kronologis kematian sopir berinisial SJ, warga Sentul, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang. Kala itu, kendaraan berwarna putih yang dikemudikan melaju dari arah Madiun atau baru saja menjemput dua santri Pondok Temboro. Adapun tujuannya pulang ke Jombang.
Baca Juga: 31 Santri Temboro Positif Rapid Test, Swab Akan Dilakukan di Pesantren
3. Suhu badan ketiga penumpang dinyatakan normal
Tiba di lokasi kejadian, mobil yang hendak menuju ke Jombang tiba-tiba berhenti. Sejumlah warga yang melihatnya tak berani memberikan pertolongan. Lantas, menginformasikannya ke Posko Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun.
Tim Gugus berkoordinasi dengan pihak RSUD Caruban. Sebuah ambulans dan petugas medis dengan mengenakan APD lengkap menuju ke lokasi kejadian. Setelah sopir yang meninggal berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit, tim medis juga melakukan pengecekan suhu badan tiga penumpang. Adapun hasilnya, dinyatakan masih normal, yakni berkisar antara 35 hingga 36, 4 derajat celcius.
Baca Juga: Pulang ke Banyuwangi, 11 Santri Temboro Jalani Rapid Test