Mosi Tak Percaya di Ponorogo, Mahasiswa Membawa Keranda Mayat 

Mahasiswa tuding DPR ‘lemah syahwat’

Ponorogo,IDN Times – Gelombang unjuk rasa tentang ‘Mosi Tidak Percaya Kepada DPR’ juga berlangsung di Ponorogo. Sekitar 750 mahasiswa yang menamakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Ponorogo Peduli Demokrasi menggelar aksi di depan Gedung DPRD setempat, Rabu (25/9).

Dalam demonstrasi itu, para demonstran mengajukan beberapa poin tuntutan. Pertama, peninjauan ulang pasal ngawur dalam RUU KUHP. Kedua, meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kebakaran hutan dan lahan. Ketiga, menolak segala bentuk diskriminasi dan perbuatan rasisme, dan mendukung segala upaya perdamaian di Papua.
“Juga agar revisi UU yang mengibiri KPK ditinjau ulang,” kata M.Amrullah Iqbal salah seorang perwakilan dari Aliansi Mahasiswa Ponorogo.

Baca Juga: 7 Potret Mahasiswa Zaman Now pada Aksi "Surabaya Menggugat"

1. Mahasiswa tuding DPR ‘lemah syahwat’

Mosi Tak Percaya di Ponorogo, Mahasiswa Membawa Keranda Mayat Dok.IDN Times/Istimewa

Selain disampaikan lewat orasi, tuntutan itu juga dituliskan pada sejumlah banner yang diusung. Materi yang terungkap, di antaranya ‘kaji ulang pasal ngawur RUU KUHP, cukup atiku sing ambyar negoro ku ojo #DPR tidak punya otak, DPR lewah syahwat #DPR ejakulasi dini, dan kami menolak RUU disahkan”.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa juga melakukan aksi teatrikal. Mereka mengusung keranda mayat yang dibungkus kain kafan yang bertuliskan DPR. Hal ini sebagai wujud keresahan mereka karena DPR membuat kebijakan yang dinilai mencederai demokrasi.
“Kami kecewa karena keputusan DPR tidak pro rakyat. Kalau tuntutan ini tidak ditindaklanjuti, maka kami akan menggelar aksi lagi dengan massa lebih banyak,” ujar Amrullah.

2. Ancam gelar aksi susulan dengan massa lebih banyak

Mosi Tak Percaya di Ponorogo, Mahasiswa Membawa Keranda Mayat Dok.IDN Times/Istimewa

Ia menuturkan, saat aksi kali ini massa yang diterjunkan merupakan perwakilan dari beberapa kampus di Ponorogo, seperti Universitas Muhammadiyah, Akafarma Sunan Giri Ponorogo, dan Unipma Madiun. Jika dalam masa sepekan ke depan tuntutan tidak digubris, maka perwakilan dari mahasiswa se-eks Karesidenan Madiun (Kabupaten/Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan) akan diterjunkan.

“Jumlah massa jelas akan lebih banyak dan pergerakan akan lebih masif,” kata Amrullah kepada sejumlah jurnalis di sela aksi.

3. DPRD Ponorogo apresiasi tuntutan para pendemo

Mosi Tak Percaya di Ponorogo, Mahasiswa Membawa Keranda Mayat Dok.IDN Times/Istimewa

Ketua Sementara DPRD Ponorogo, Sunarto, menyatakan bahwa pihaknya menerima dan mendukung tuntutan para mahasiswa. Bentuk dukungan itu diwujudkan dengan tanda tangan di atas materai Rp 6.000 antara Sunarto dan perwakilan mahasiswa M.Dwi Candra S.
Dalam selembar kertas dukungan, tujuh fraksi di DPR Ponorogo, yakni Nasdem, PKB, Demokrat, PDIP, PKS, Fraksi Amanat Persatuan, dan Golkar juga ikut tanda-tangan. “Kami mengapresiasi dan menerima dengan baik tuntutan kawan-kawan mahasiswa karena ini bagian dari demokrasi” ujar Sunarto.

Baca Juga: Massa "Surabaya Menggugat" Jebol Pagar Berduri DPRD Jatim

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya